Mentersangkakan Victoria Koman Tidak Menyelesaikan Masalah di Papua
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar mengkritik langkah pemerintah melalui aparat penegak hukum yang menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka dugaan kasus provokasi melalui media sosial dalam persoalan di Papua dan Papua Barat.
Menurut Haris, penetapan tersangka kepada Veronica ialah bentuk kekeliruan, terutama berkaitan dengan memadamkan gejolak di Pulau Papua. Penetapan tersangka ke Veronica itu tidak bakal memadamkan bara persoalan di Bumi Cendrawasih.
"Menurut saya bukan seperti ini cara merespons soal Papua," kata Haris saat dihubungi jpnn.com, Jumat (6/9).
BACA JUGA: Kritik Keras Kontras terkait Penetapan Veronica Koman Ditetapkan Tersangka
Eks Koordinator Kontras itu menuturkan, banyak persoalan ketidakadilan terjadi di Papua. Misalnya, terjadi dalam kasus Nduga, dan Freeport.
Seharusnya pemerintah menangani ketidakadilan di Papua ketimbang menetapkan tersangka ke Veronica. Dari situ, bara persoalan di Bumi Cendrawasih bakal padam.
"Seharusnya hal tersebut yang diselesaikan. Bukan lagi-lagi kriminalisasi warga sipil. Sayang sekali, pemerintahan ini hanya meneruskan gaya opresi ke Papua," ungkap dia.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam Wiranto menyebut tidak terdapat unsur kekeliruan ketika aparat kepolisian menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka. Sebab, akun Twitter milik Veronica Koman banyak menebar provokasi dan hasutan.
Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar mengkritik langkah pemerintah melalui aparat penegak hukum yang menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka
- Alasan TPN Ganjar-Mahfud Minta Kapolri Dihadirkan di Sidang MK
- Pengusaha Genset Asal Jakarta Ini Mengaku Dikriminalisasi Polisi
- Kuasa Hukum Rektor UP Sebut Tuduhan Pelecehan Bentuk Kriminalisasi dan Sangat Politis
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Negara Harus Hadir Melindungi Pejuang Lingkungan
- Ribka Tjiptaning Dipanggil KPK terkait Kasus Korupsi, Hasto Singgung soal Kriminalisasi
- Timnas AMIN Menduga Kubu Prabowo-Gibran Politisasi Kepala Desa saat Kampanye