Menuju Nihi Watu

dahl

Menuju Nihi Watu
Dahlan Iskan.

Pada hari ketujuh giliran Sumbalah yang diciptakan. Ciptaan itu belum begitu jadi harinya sudah keburu lewat.

Christine tertawa. Mungkin menertawakan saya yang tidak paham geologi. “Daratan Sumba Timur itu dulunya dasar laut,” ujar Christine.

Kali ini Christine akan 20 hari di Sumba. Sendirian. Perjalanan seperti itu sudah biasa baginya.

Untuk memperoleh gelar doktor dulu, dia berbulan-bulan di Iran. Meneliti fenomena geologi di Iran utara. Yang sering menderita. Akibat gempa berulang-ulang.

Christine juga ke Guatemala. Untuk penelitian yang sama.

Kebetulan. Setelah merasakan satu malam di villa Nihi Sumba saya akan ke Sumba Timur.

Setir sendiri. Membelah Sumba dengan jalan yang berliku. Di akhir Juni: udara tersejuk di Sumba. Ketularan musim dinginnya Australia.

Di Sumba Timur saya mampir ke perkebunan tebu milik grup Djarum.

Daratan Sumba Timur itu dulunya dasar laut. Sumba itu pulau yang daratannya selalu naik. Terungkit oleh daratan Australia yang kian turun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News