Menunggak 6 Bulan, Listrik Desa Diputus Sementara
Kamis, 21 Februari 2013 – 11:33 WIB
Dia juga mengakui, hingga saat ini masih banyak pelanggan yang belum membayarkan rekening, bukan hanya warga saja, tetapi instansi pemerintahan pun belum membayar rekening listrik bahkan hingga setahun lamanya. “Padahal paling rendah mereka membayar hanya sebesar Rp. 10.000 per bulan, tetapi itu pun berat bagi warga,” akunya yang sering mencoba memutuskan jaringan tetapi tidak tega.
Disinggung soal biaya operasional setiap bulannya, lanjut Rudi, jika dilihat dari pemasukan tagihan rekening listrik di tiga kampung ini, yakni Boufer, Warwasi dan Wanggita, malah pihaknya mengalami kerugian. “Setiap malamnya, kita harus menghabiskan 40 liter solar, belum ditambah dengan oli dan kerusakan kecil lainnya. Untuk solar setiap bulan, stock selalu dialokasikan oleh PLN Ranting Kaimana. Distribusinya hingga saat ini sudah mulai lancar, karena transportasi dan cuaca yang mendukung. Jika cuaca tidak mendukung, maka gelap malam hari di tiga kampung ini,” ujarnya. (nic/awa/jpnn)
KAIMANA - Meski perhatian PLN sudah sangat besar dalam rangka penyediaan layanan listrik bagi rakyat di wilayah perkampungan, tetapi harus ditunjangi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sumsel Juara Umum Kendaraan Hias HUT Dekranas, Pj Gubernur Agus Fatoni: Ini Kebanggaan
- Nilai Peserta Tes CPNS 2021 Sorsel Dirilis di Akun Resmi BKN Manokwari
- Jasad Penjual Telur yang Tenggelam di Sungai Ogan Sumsel Belum Ditemukan
- Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Basarnas Bergerak
- Imigrasi Surabaya Tangkap DPO Polda NTT dan AFP dalam Kasus TPPO
- Innalillahi, Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Begini Kejadiannya