Menunggu Berjam-jam untuk Rapid Test di Jakarta

Menunggu Berjam-jam untuk Rapid Test di Jakarta
Antrian untuk menjalani rapid tes bagi penumpang yang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta hari Sabtu (16/5/2020). (Foto: Supplied)

Ini disebabkan karena Pierce masih tidak tahu moda transportasi apa yang akan digunakan untuk kembali ke rumahnya, karena banyaknya ketidakpastian.

Sekarang dia diberitahu bahwa bila hasil tesnya negatif, mereka akan diberi surat keterangan sehat yang akan bisa digunakan untuk melanjutkan perjalanan.

Ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Pierce mengatakan dia dan istrinya harus menunggu selama 6 jam sebelum akhirnya menjalani Rapid Tes.

"Kita mendarat hari Sabtu jam 5 sore, jam 11 malam baru dites, dan akhirnya sampai di Asrama Haji sekitar pukul 3 dinihari hari Minggu," kata Pierce.

Pierce mengatakan tidak meminta surat keterangan jalan di Melbourne, karena dia tidak membeli tiket lanjutan dari Jakarta ke Surabaya, disebabkan informasi yang dikumpulkannya sangat simpang siur.

"Di Melbourne, saya tidak dapat kejelasan apakah akan dikarantina atau tidak. Jadi saya sudah merasa tidak enak. Dan pernah telepon ke KJRI, surat jalan baru bisa dikeluarkan kalau ada tiket lanjutan," katanya lagi.

Menunggu lebih dari 8 jam untuk rapid test

Pengalaman lebih buruk dialami keluarga Suyono yang pulang berlima dari Melbourne dengan tujuan akhir Padang (Sumatera Barat).

Suyono yang adalah mahasiswa PhD di Universitas Victoria memutuskan memboyong keluarganya pulang (istri dan tiga anaknya) untuk menyelesaikan disertasinya di Indonesia karena situasi pandemi COVID-19.

Kalau anda hendak pulang ke Indonesia dari luar negeri di tengah masa pandemi COVID-19 ini bersiaplah untuk menghadapi keadaan tidak menentu setibanya di Jakarta

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News