Menurut Prof Jimly, Kacau Kalau Partai, Istana Harus Turun Tangan Mengatasi Habib Rizieq

Menurut Prof Jimly, Kacau Kalau Partai, Istana Harus Turun Tangan Mengatasi Habib Rizieq
Prof Jimly Asshiddiqie komentari fenomena Habib Rizieq Shihab. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka, saya berharap, bahwa politik identitas, konflik rasialis, dan kebencian, SARA, sekarang melanda seluruh dunia, bukan saja di Indonesia dan di Amerika, tetapi juga di Eropa dengan munculnya Islamophobia, diberi pembenaran oleh pejabat, Perdana Menteri Norwegia, Perdana Menteri Swedia, terakhir statement Macron dari Prancis.

Ini menggambarkan ada, politik identitas rasialisme gaya baru di dunia sekarang, yang merusak demokrasi dan kerukunan kemanusiaan, yang kita sebagai negara demokrasi ketiga terbesar dan negeri muslim terbesar di seluruh dunia juga sedang mengalaminya.

Nah, mungkinkan kita, itu juga segera melakukan usaha-usaha mendamaikan, merukunkan di dalam negeri, maupun juga berperan aktif di dalam perdamaian dunia ke depan bersama-sama dengan Amerika, sebagai negara Kristen Protestan terbesar, dengan Vatikan, dengan Israel, dengan Rusia sebagai negara dengan Ortodoks, masyarakat Kristen Ortodoks terbesar.

Jadi kita ini ikut aktif memperbaiki hubungan-hubungan kemanusiaan universal yang cinta damai, tetapi beres dulu di dalam negeri.

- Solusinya bagaimana Prof?

Nah, kebetulan sekarang ini Hari Pahlawan ini, marilah spirit Hari Pahlawan hari ini kita manfaatkan untuk membangkitkan kesadaran pentingnya sikap saling menghormati dan saling menghargai, sekecil apa pun jasa pengabdian orang lain kita hargai, jangan lihat jeleknya, jangan lihat buruknya. Semua orang punya kekurangan, punya kelemahan.

Oke, mulai sekarang ini, Hari Pahlawan, Habib Rizieq pulang, ya sudah kita saling mendengar, saling menyapa, itu lho.

- Sebaiknya ada pertemuan, rekonsiliasi atau apa namanya?

Prof Jimly Asshiddiqie menilai harus Istana langsung yang turun tangan mengatasi fenomena langka Habib Rizieq Shhab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News