Menurut Survei, Influencer adalah Golongan yang Paling Tidak dipercaya di Australia

Menurut Survei, Influencer adalah Golongan yang Paling Tidak dipercaya di Australia
Influencer Australian di bidang fitness Kayla Itsines memiliki 30 juta pengikut di Facebook dan 13 juta di Instagram. (Facebook: k.itsines)

Walau media sosial menjadi salah satu media yang berpengaruh di manapun termasuk Australia, para influencer tidak masuk ke dalam kelompok orang yang mendapat kepercayaan dari publik.

Menurut penelitian yang dilakukan ABC dalam proyek bernama Australia Talks, di mana sekitar 60 ribu orang menjawab berbagai pertanyaan, salah satu hal yang dikhawatirkan adalah informasi palsu.

Selain itu, jawaban dari partisipan juga menunjukkan rendahnya kepercayaan terhadap media tradisional.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bagaimana pandangan warga terhadap kelompok profesional dengan pengukuhan bahwa kepercayaan terhadap dokter dan perawat di Australia masih tetap tinggi.

Rasa percaya terhadap ilmuwan dan polisi masih tetap tinggi, demikian juga terhadap hakim dan personel militer, meski sedikit menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Tingkat kepercayaan terhadap para pemimpin agama juga ditemukan rendah, dengan 74 persen warga Australia mengatakan "tidak banyak" atau "tidak percaya sama sekali" kepada mereka.

Angka lebih rendah lagi adalah terhadap para selebriti, dengan tingkat ketidakpercayaan sebesar 93 persen. Kepercayaan yang lebih rendah lagi, sebanyak 97 persen, adalah terhadap influencer.

Influencer adalah individu pemilik akun media sosial yang menggunakannya untuk memberikan dukungan terhadap hal yang disukainya, bisa karena ketertarikan pribadi ataupun untuk mendapat bayaran.

Walau media sosial menjadi salah satu media yang berpengaruh di manapun termasuk Australia, para influencer tidak masuk ke dalam kelompok orang yang mendapat kepercayaan dari publik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News