Menyedihkan, Jumlah Korban Ledakan Tianjin Bertambah Banyak

Menyedihkan, Jumlah Korban Ledakan Tianjin Bertambah Banyak
Gudang milik perusahaan Ruihai Logistics menyimpan zat kimia berupa kalsium karbida, potasium nitrat, sodium nitrat dan zat kimia berbahaya lainnya. Foto: Xinhua

jpnn.com - TIANJIN - Pemerintah Tiongkok memastikan bahwa jumlah korban tewas akibat dua ledakan 'mirip bom atom' di Tianjin, Tiongkok bertambah dari 50 orang menjadi 85 orang. Sedangkan jumlah cedera dilaporkan mencapai 721 orang.

Dari puluhan korban itu, 27 orang merupakan petugas pemadam kebakaran. Sebelumnya, korban tewas dari petugas pemadam kebakaran ini hanya berjumlah 17 orang.  

Tim investigasi sampai saat ini belum juga bisa memastikan penyebab ledakan. Para pejabat setempat mengkonfirmasi bahwa gudang milik perusahaan Ruihai Logistics menyimpan zat kimia berupa kalsium karbida, potasium nitrat, dan sodium nitrat.

Selain itu, berdasarkan laporan surat kabar People's Daily, gudang itu juga menyimpan sianida dan amonium nitrat. Atas peristiwa mengerikan itu, polisi telah menahan manajer Ruihai Logistics. Sebab, bangunan perusahaan itu dinilai melanggar keselamatan kerja, karena menyimpan bahan-nahan berbahaya.

"Seharusnya zat berbahaya setidaknya disimpan satu kilometer dari bangunan publik dan jalan raya," ujar pejabat itu.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok telah menurunkan lebih dari 200 ahli bahan kimia dari tentara Tiongkok ke Tianjin. "Tugas pertama mereka adalah untuk menguji udara untuk gas beracun," tulis Xinhua dalam laporannya.

"Tim penyelamat diperintahkan untuk mengenakan pakaian pelindung," tambahnya.

Rakyat Harian, surat kabar resmi Partai Komunis Tiongkok, melaporkan tim penyelamat "mencoba untuk membersihkan 700 ton natrium sianida" yang tersimpan di lokasi. "Hidrogen peroksida telah disiapkan untuk detoksifikasi kimia," tulis koran tersebut.

TIANJIN - Pemerintah Tiongkok memastikan bahwa jumlah korban tewas akibat dua ledakan 'mirip bom atom' di Tianjin, Tiongkok bertambah dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News