Menyesal Gwadar

Oleh Dahlan Iskan

 Menyesal Gwadar
Dahlan Iskan di pedalaman Pakistan, dekat Kashmir. Foto: disway.id

jpnn.com - Saya menyesal gagal ke Gwadar. Meski polisi Pakistan benar: nyawa saya terancam di perjalanan.

Minggu lalu kekhawatiran polisi itu terbukti: 14 orang asing disekap. Di tengah jalan. Dan ditembak mati. Semua.

Dua minggu sebelum itu juga. Sebelumnya lagi sama. Terjadi penembakan-penembakan.

Hari itu, saya akan nekat ke Gwadar. Waktu saya di Pakistan bulan lalu.

Saya akan berangkat dari Lahore. Ke Quetta dulu. Ibu kota negara bagian Baluchistan. Ke arah barat.

Kira-kira 14 jam. Dengan jalan yang parah. Melewati pegunungan kering. Berbatu. Berpadang pasir.

Baca Juga:

Rencana saya dari Quetta baru ke arah selatan. Selama 14 jam lagi. Ke Gwadar. Ke pantai selatan. Pantai Samudra Hindia.

Di Gwadar-lah proyek terbesar Tiongkok lagi dikerjakan. Senilai hampir Rp 1.000 triliun. Berupa pelabuhan samudra. Dilengkapi industrial estate. Terutama industri minyak dan kimia turunannya.

Saya pun jadi tahu: mengapa Amerika mundur dari proyek Gwadar. Sekian puluh tahun lalu. Demikian juga Singapura.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News