Meragukan Kemampuan Vaksin China Atasi Wabah COVID-19 di Indonesia

Meragukan Kemampuan Vaksin China Atasi Wabah COVID-19 di Indonesia
Pengiriman vaksin tahap pertama dari China ke Indonesia bila disetujui baru akan bisa digunakan untuk sekitar 1,5 juta orang. (AP: Tatan Syuflana)

Banyak petugas kesehatan yang bekerja di unit gawat darurat atau di rumah sakit khusus COVID1-9 menghadapi tekanan, karena banyak rekan kerja mereka yang tidak bisa bekerja akibat positif terkena virus.

Radiolog Dr Sardjono Utomo adalah salah satu contoh yang harus masuk rumah sakit di Pamekasan, di Madura, hari Jumat lalu setelah mengalami kesulitan bernapas.

Tetapi di kota tersebut tidak ada satupun ventilator atau alat bantu pernapasan yang tersedia.

Petugas rumah sakit kemudian berusaha mencari ke berbagai tempat termasuk mencari ke Surabaya, Jawa Timur yang berjarak 112 km dari Pamekasan.

Namun ventilator tidak bisa ditemukan dan dalam waktu 24 jam Dr Sardjono dan istrinya Sri Martini, keduanya berusia 60 tahunan, meninggal.

Ini sekarang masalah yang banyak dihadapi rumah sakit pemerintah, utamanya di Pulau Jawa yang menjadi episentrum pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Dimana-mana rumah sakit penuh. Semua rumah sakit penuh di Pamekasan," kata Dr Syaiful Hidayat dokter spesialis pernapasan yang menangani Dr Sardjono.

"Sekarang ini masa puncaknya."

Sambil menunggu persetujuan dari BPOM, sekitar 1,2 juta dosis vaksin Sinovac asal China sudah tiba di Indonesia dimana masalah penanganan virus COVID-19 sekarang adalah kurangnya ventilator di banyak rumah sakit

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News