Meresahkan, Temuan Miras di GOR Delta Terjadi Berulangkali

Meresahkan, Temuan Miras di GOR Delta Terjadi Berulangkali
FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Meski sering dirazia oleh Satpol PP, namun peredaran minuman keras (miras) di GOR Delta terus terulang. Kondisi itu seharusnya menjadi perhatian penting dinas pariwisata, pemuda, dan olahraga (disparpora) yang merupakan pengelola GOR Delta.

Kepala Disparpora Sidoarjo Djoko Supriyadi menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa bertindak karena belum memiliki petugas keamanan. Selama ini jika ingin menertibkan, dia menggandeng satpol PP dan kepolisian. ''Kucing-kucingan dengan petugas,'' ujarnya.

Untuk menangani hal tersebut, kata Djoko, solusinya adalah merevitalisasi GOR Delta. Namun, upaya itu baru berjalan tahun depan. Wajah areal tersebut bakal diubah total. Mantan Kabid TK/SD dinas pendidikan dan kebudayaan (dikbud) itu mengatakan, dibutuhkan anggaran besar untuk merombak wajah GOR Delta. Pagar pembatas dibangun mengitari kawasan tersebut. Selain itu, pihaknya membangun pos pengamanan terpadu. ''Kami juga merekrut tenaga keamanan,'' katanya.

Stan dan PKL juga menjadi perhatian. Areal rumah hiburan umum (RHU) bakal dievaluasi. Rencananya, tahun depan lapak tersebut diubah. ''Kami jadikan kantor cabang olahraga (cabor),'' jelasnya. Menurut Djoko, selama ini cabor belum memiliki kantor di areal GOR Delta. Itulah yang membuat pengurus sulit membina atlet. ''Dengan adanya kantor, pembinaan akan lebih fokus,'' paparnya. Bukan hanya kafe dan warkop, PKL juga bakal ditata. Pihaknya akan membuat sentra PKL. ''Sehingga tidak kumuh seperti saat ini,'' jelasnya.

Di bagian lain, anggota Komisi A Wisnu Pradono menuturkan bahwa selama ini pemkab lalai dalam menjaga aset. Terutama GOR Delta. Dia mengatakan, kawasan itu tidak hanya menjadi tempat olahraga, tetapi juga landmark Kota Delta. ''Tetenger Kota Delta seharusnya dijaga,'' jelasnya. ''Pemkab telat melakukan pembenahan,'' jelasnya.

Kasatpol PP Sidoarjo Widiyantoro menyebut pihaknya bakal terus memantau lingkungan GOR Delta. Terutama kafe yang sebelumnya tercatat pernah menyediakan miras. Razia rutin bakal terus dilangsungkan dengan menindak tegas penjualnya. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi yang menyalahgunakan tempat tersebut. ''Terkait penutupan tempat yang terbukti menyediakan miras itu, kami sudah kirim surat rekomendasi ke disparpora. Yang menentukan disparpora,'' paparnya. (aph/uzi/c15/ai) 

Stan dan PKL juga menjadi perhatian. Areal rumah hiburan umum (RHU) bakal dievaluasi. Rencananya, tahun depan lapak tersebut diubah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News