Meski Dapat Suara Terbanyak, Haedar Nashir Belum Tentu Jadi Ketum Muhammadiyah

Meski Dapat Suara Terbanyak, Haedar Nashir Belum Tentu Jadi Ketum Muhammadiyah
Suasana pemilihan ketua umum dalam acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Sabtu (19/11) malam. Foto: Panitia Muktamar Muhammadiyah

jpnn.com, SOLO - Haedar Nashir belum tentu terpilih menjadi ketua umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah meski mendapat suara terbanyak.

Terdapat preseden bahwa peraih suara terbanyak belum tentu terpilih memimpin organisasi Islam tersebut.

Ketua Panitia Pemilihan Dahlan Rais mengatakan yang mendapatkan suara terbanyak melalui pemilihan e-voting dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, berpeluang besar menjadi ketua umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.

Dahlan menerangkan terdapat 13 orang terpilih sebagai anggota PP Muhammadiyah (PPM) dari 39 calon peserta.

Dari 13 nama yang terpilih anggota PP Muhammadiyah menempati urutan pertama dalam pemilihan e-voting, yakni Haedar Nashir, yang memperoleh 2.203 suara, disusul oleh Abdul Mu'ti dengan mendapatkan 2.159 suara.

Ketiga Anwar Abbas sebanyak 1.820 suara, Busyro Muqoddas (1.778), Hilman Latief (1.675), Muhadjir Effendy (1.598), Syamsul Anwar (1.494), Agung Danarto (1.489), Saad Ibrahim (1.333), Syafiq A Mughni (1.152), Dadang Kahmad (1.119), Ahmad Dahlan Rais (1.080), dan Irwan Akib (1.001).

Sebanyak 13 anggota PP Muhammadiyah tersebut akan dibawa ke rapat Muktamar Muhammadiyah di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Minggu (20/11).

Dahlan Rais mengatakan dari perolehan nama tersebut, kemungkinan besar yang menjadi ketua umum adalah yang mendapat suara terbanyak.

Ada preseden peraih suara terbanyak belum tentu terpilih menjadi Ketum PP Muhammadiyah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News