Mesra dengan Junta Myanmar, Thailand Pengkhianat ASEAN?
Kebanyakan rakyat Thailand justru memilih partai-partai oposisi, khususnya Partai Move Forward pimpinan Pita Limjaroenrat yang di antara janjinya membawa Thailand kembali bergerak dalam kendaraan besar ASEAN, bukan semata demi pertimbangan Thailand atau apalagi negara-negara tertentu yang memengaruhi orientasi sikap Thailand, termasuk China.
China sendiri berkepentingan dengan status quo di Myanmar karena memiliki kepentingan strategis dan ekonomis yang besar sekali, termasuk menjadikan Myanmar sebagai jalur singkat perdagangan ketimbang harus menggunakan Laut China Selatan dan Selat Malaka.
Bukan hanya China, karena India yang juga memiliki perbatasan panjang dengan Myanmar, pun berkepentingan dengan status quo di Myanmar.
India dan China memiliki kapabilitas untuk bergerak sendirian yang pada tingkat tertentu bisa menciptakan hubungan tidak setara dengan negara-negara lain ketika interdependensi berubah menjadi dependensi kepada negara berpostur raksasa seperti India dan China.
Sebaliknya, negara-negara yang tak bisa bergerak sendirian seperti Indonesia dan Thailand, memerlukan mekanisme bersama. Inilah yang harus disadari Thailand.
Untuk itu, penting bagi Thailand untuk kembali kepada mekanisme ASEAN yang selama diketuai Indonesia, sejauh ini lantang mendengungkan persatuan ASEAN. (ant/dil/jpnn)
Bagi Thailand, Myanmar adalah sumber perdagangan lintas batas, pekerja migran, dan gas alam
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Menko Airlangga Sebut Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Anggota OECD
- Thailand Akan Gelar Pameran Dagang Produk Listrik dan Elektronik Terbesar, Simak Nih
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas
- Thailand Industrial Business Matching Undang Pengusaha Indonesia Berekspansi
- Piala Asia U-23 2024: Thailand Antiklimaks