Metropop, Novel Fiksi Ngepop yang Makin Populer

Metropop, Novel Fiksi Ngepop yang Makin Populer
Foto Ilustrasi Dite Surendra/Jawa Pos

Inayati Nur, 24, termasuk penggemar novel bergaya ngepop itu. ”Suka karena bahasanya ngalir seperti percakapan sehari-hari. Ceritanya juga dekat dengan kehidupan yang kita alami,” ucapnya.

Saking larutnya dengan cerita novel yang dibaca, mahasiswi jurnalistik Stikosa AWS Surabaya itu pernah ingin mengalami kisah yang sama dengan tokoh dalam novel.

”Waktu itu baca novel yang berkisah tentang penulis berjodoh dengan editornya. Saya jadi terinspirasi walaupun sampai sekarang belum ketemu,” ujar penggemar Ika Natassa dan Ilana Tan itu, lantas tertawa.

Cerita lain datang dari Biru Cahya Imanda, 22, penggemar novel Indonesia. Dia punya koleksi novel hingga 30-an buku. Tidak hanya mengagumi sang penulis, Biru juga mengidolakan tokoh-tokoh dalam novel.

Biru menyukai novel-novel Ika Natassa. Ika membuat akun Twitter untuk karakter yang ditulisnya dalam novel. ”Nah, saya suka ngikutin. Dulu malah tiap malam ngecek timeline-nya biar nggak ketinggalan. Seolah tokoh di novel itu bener-bener ada,” tuturnya.

Ika Natassa, nama yang kerap disebut, angkat bicara. Dalam penulisan novelnya, inspirasi muncul dari kejadian sehari-hari.

”Bisa dari pengalaman sendiri maupun sekeliling, the hustle and bustle at work, curhatan teman, kadang juga muncul dari menguping tidak sengaja pembicaraan orang di restoran, misalnya,” ungkap penulis sederet novel laris seperti A Very Yuppy Wedding, Divortiare, Twivortiare, Antologi Rasa, dan Twivortiare 2 itu.

Meski terkesan ”ringan”, penulisan novel genre itu tetap perlu riset agar isi novel tak hanya menghibur, tetapi juga informatif. Waktu penyelesaian satu novel berbeda-beda untuk tiap penulis.

NOVEL bagi penggemarnya menjadi bagian dari gaya hidup. Dari awalnya sebagai pembaca, tidak sedikit yang bertransformasi menjadi penulis. Apalagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News