Mewaspadai Cuaca Ekstrem, Kementan Siapkan Sejumlah Strategi
Sarwo Edhy mencontohkan sejumlah daerah yang pernah dilakukan pipanisasi, seperti di Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal saat musim kemarau lalu.
Intinya, daerah-daerah yang terancam kekeringan atau kebanjiran akan dibantu dengan pompa dan pipa.
"Ini bisa menyelamatkan lahan sawah yang terancam gagal panen. Bila ada daerah lain juga membutuhkan, silakan ajukan permintaannya," ungkap Sarwo Edhy.
Kedua, Kementan juga bisa menyediakan pembangunan embung atau long storage.
Program ini untuk kelompok tani guna menampung air di musim hujan (bank air), kemudian dialirkan ke sawah bila dibutuhkan.
Ketiga, membangun sumur dangkal (sumur bor) di lahan-lahan yang mengalami kekeringan.
"Sumur bor ini dalamnya bisa mencapai 60 meter. Ini juga cukup membantu dalam mengatasi kekeringan," katanya.
Keempat, Kementan mengimbau petani ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Berbagai strategi sudah disiapkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, agar produksi pertanian tetap terjaga. Inilah strategi yang telah dan akan dijalankan Kementan.
- Kementan Mengajak Masyarakat Mengenali Tanah Sebelum Tanam
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Demi Swasembada Pangan, Kalsel Dukung Program Andalan Kementan
- Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel
- Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan