Mi Instan Masih Penopang Utama Bisnis Indofood

Mi Instan Masih Penopang Utama Bisnis Indofood
Mi Instan Masih Penopang Utama Bisnis Indofood

JAKARTA - Peningkatan daya beli barang konsumsi dirasakan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Produsen berbagai produk makanan dan minuman terutama mi instan milik grup Salim ini berhasil meraih peningkatan pada pos penjualan dan lonjakan laba bersih sampai dengan kuartal ketiga tahun ini.
    
Dalam laporan keuangan kinerja kuartal ketiga 2014 INDF mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 50,39 triliun atau naik 22,1 persen dibandingkan Rp 41,28 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu.

Laba kotor pada periode sembilan bulan ini naik 35,8 persen menjadi Rp 13,62 triliun dibandingkan Rp 10,03 triliun. Laba usaha tumbuh 27,1 persen menjadi Rp 6,05 triliun dari Rp 4,77 triliun dan akhirnya laba bersih tercatat Rp 3,03 triliun atau melesat 57,6 persen dari Rp 1,92 triliun.
    
Kenaikan tinggi pada pos laba bersih memerhitungkan penurunan nilai tukar mata uang alias kurs dolar Amerika Serikat (USD). Marjin laba bersih naik menjadi 6,0 persen dari 4,7 persen.

Dengan tidak memerhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit hanya tumbuh 18,1 persen menjadi Rp 3,03 triliun dari Rp 2,57 triliun.
    
CEO dan Direktur Utama INDF, Anthoni Salim, mengaku bangga dengan pencapaian pada sembilan bulan periode ini sebab tantangan cukup berat.

”Di tengah kondisi ekonomi makro dalam negeri dan industri yang penuh tantangan, kami terus mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih. Kami akan terus memanfaatkan kekuatan model bisnis yang kami miliki guna menangkap peluang pertumbuhan jangka panjang,” ungkapnya dalam keterangan resmi, akhir pekan ini.
    
Grup produk barang konsumsi bermerek di bawah bendera PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tetap menjadi kontributor utama terhadap laba INDF dengan porsi 44 persen diikuti grup Bogasari (24 persen), Agribisnis (18 persen), Distribusi (7 persen), dan Budidaya Pengolahan Sayuran (7 persen).
    
Khusus untuk ICBP, tercatat sepanjang periode ini meraih penjualan bersih Rp 22,78 triliun atau naik 20,7 persen dari Rp 18,88 triliun. Divisi mi instan yang merupakan divisi terbesar dalam ICBP memberikan kontribusi sebesar 66 persen terhadap penjualan bersih diikuti dairy (17 persen), makanan ringan (6 persen), minuman (6 persen), penyedap makanan (3 persen), dan nutrisi dan makanan khusus (2 persen).
    
Laba kotor naik 23,5 persen menjadi Rp 6,06 triliun dari Rp 4,91 triliun dan marjin laba kotor naik menjadi 26,6 persen dari 26,0 persen. Laba usaha naik 9,6 persen menjadi Rp 2,55 triliun dari Rp 2,32 triliun. Namun marjin laba usaha turun menjadi 11,2 persen dari 12,3 persen akibat naiknya beban penjualan dan administrasi umum.
    
Laba bersih ICBP pada periode ini naik 11,6 persen menjadi Rp 2,07 triliun dari Rp 1,85 triliun. Marjin laba bersih turun menjadi 9,1 persen dari 9,8 persen sementara core profit naik 12,1 persen menjadi Rp 2,02 triliun dari Rp 1,80 triliun. (gen)


JAKARTA - Peningkatan daya beli barang konsumsi dirasakan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Produsen berbagai produk makanan dan minuman terutama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News