Michelle Obama Kutuk Penculikan Pelajar di Nigeria

Michelle Obama Kutuk Penculikan Pelajar di Nigeria
Michelle Obama Kutuk Penculikan Pelajar di Nigeria. Getty Images

jpnn.com - Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama terpukul dengan kejadian yang menimpa para pelajar di Nigeria. Ia mengaku dapa merasakan penderitaan yang dialami orang tua dan anak-anak yang diculik Pemimpin Boko Haram ketika melihat anaknya Malia (15) dan Sasha (12).

"Melihat harapan dan mimpi mereka, dan dapat membayangkan penderitaan yang dirasakan para orang tua siswi-siswi yang diculik itu sekarang,” kata Michelle saat menyampaikan pidato kepresidenan mingguan hari Sabtu (10/5), pada puncak perayaan Hari Ibu di Amerika seperti yang dilansir Voa Indonesia.

Michelle pun lantas mengutuk aksi penculikan itu. Kata dia, penculikan siswi-siswi di Nigeria merupakan “tindakan tidak berbudi” yang dilakukan oleh “sejumlah laki-laki yang berupaya memadamkan aspirasi anak-anak perempuan”.

Ketidakmampuan pemerintah Nigeria menyelamatkan siswi-siswi itu hampir sebulan setelah mereka diculik Boko Haram, telah menimbulkan kemarahan dunia.  Amerika dan beberapa negara lain telah mengirim tim teknis untuk membantu pemerintah Nigeria melakukan upaya pencarian.

Seperti diketahui, sebanyak 200 remaja putri diculik dari sekolah mereka di Nigeria Utara oleh militan Islam Boko Haram. Menurut saksi mata dan petugas setempat, para penculik yang datang dalam rombongan besar itu menumpangi truk, van, dan bus.

Saat ini Boko Haram meningkatkan serangan ke kawasan tersebut. Pemimpin kelompok militan garis keras itu mengancam menculik para siswi di sekolah tersebut. Ancaman itu terbukti.

Sekelompok militan bersenjata mendatangi Government Girls Secondary School di Chibok, 130 kilometer Maiduguri Timur, pada Senin malam (16/4). Saat itu para siswi tidur di asrama mereka. Para militan tersebut meringkus tentara yang berjaga di sekolah. Baku tembak tidak dapat dihindari. (awa/jpnn)


Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama terpukul dengan kejadian yang menimpa para pelajar di Nigeria. Ia mengaku dapa merasakan penderitaan yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News