Migran Baru di Australia Harus Menunggu Bertahun-tahun untuk Mendapat Tunjangan Sosial

Migran Baru di Australia Harus Menunggu Bertahun-tahun untuk Mendapat Tunjangan Sosial
Kristina Budiman mengatakan migran baru mestinya diperlakukan sama dengan anggota masyarakat Australia lainnya. (Supplied)

Fouzia Mir seorang perempuan yang tinggal di Sydney mengalami gangguan penglihatan.

Dia kemudian mensponsori kakak ipar laki-lakinya ke Australia dari Afghanistan untuk membantu mengurusi putranya yang berusia 34 tahun, Walee Mir, yang harus menggunakan kursi roda dan hanya bisa berkomunikasi menggunakan iPad.

Walee Mir yang berhasil menyelesaikan beberapa kursus di sekolah kejuruaan TAFE bermimpi menjadi pengembang game komputer dan membuat aransemen musik dengan komputer.

Namun dia menghadapi masalah ketika komputernya rusak tahun lalu.

Pamannya yang asal Afghanistan membantu Walee mandi, menyediakan makanan, membawanya pergi berbelanja dan kegiatan lain.

"Saya memiliki begitu banyak sepupu, mereka hidup di berbagai belahan dunia namun ibu saya sangat dekat dengan paman saya dan keluarganya," kata Walee Mir.

"Memiliki mereka yang bisa membantu ini bagus untuk masa depan saya, namun hari esok tidaklah menjanjikan bagi siapa saja termasuk ibu saya, jadi mereka harus mengambil tugas itu ketika ibu saya sudah tidak ada lagi."

Walee Mir mengatakan keluarganya sudah menghabiskan banyak uang selama 10 tahun lamanya untuk mendapatkan visa pengasuh bagi pamanya.

Masa tunggu migran baru di Australia untuk bisa mengakses tunjangan sosial menjadi semakin lama

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News