Migrasi Siaran Televisi Analag ke Digital Buka Peluang Bagi Anak Muda

Migrasi Siaran Televisi Analag ke Digital Buka Peluang Bagi Anak Muda
Tangkapan layar - Staf Khusus Kementerian Kominfo Bidang Komunikasi Politik Philip Goban. Foto: Humas Kemenkominfo.

jpnn.com, MAUMERE - Staf Khusus Kementerian Kominfo Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang menyebut migrasi siaran televisi analog ke digital atau program Analag Switch Off (ASO), membuka kesempatan bagi generasi muda.

Menurutnya generasi muda dapat memanfaatkan program ASO dengan menjadi konten kreator untuk menghasilkan berbagai program yang edukatif, kreatif, dan variatif.

“Hal unik dari migrasi TV Digital adalah memberikan peluang bagi anak muda untuk menjadi konten kreator."

"Migrasi TV Digital juga menyerap tenaga kerja kreatif. Akan ada banyak channel TV digital dengan konten yang makin beragam, termasuk dari siaran tv digital lokal,” ujar Philip Gobang.

Dia mengatakan hal tersebut pada Webinar Hybrid Pertunjukan Rakyat Dengan tema 'Siap TV Digital, Menuju Indonesia Terkoneksi, Makin Digital Makin Maju' di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/4).

Menurut Philip, migrasi siaran TV analog ke digital juga membawa banyak manfaat, seperti meningkatnya kualitas penyiaran, penggunaan spektrum frekuensi 700 MHz menjadi jauh lebih efisien, menumbuhkan industri konten, dan lain sebagainya.

Dia kemudian mengamplifikasi lima arahan Presiden Joko Widodo terkait percepatan transformasi digital nasional.

“Pada Agustus 2020 yang lalu, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan lima langkah transformasi digital," ucapnya.

Kemenkominfo menyebut migrasi siaran televisi analog ke digital membuka peluang bagi generasi muda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News