Miliki Ribuan Gambar Propaganda ISIS, Pria Perth Dibatalkan Paspornya

Seorang pria asal Perth, Australia Barat dibatalkan paspornya karena Badan Intelegen Dalam Negeri Australia (ASIO) meyakini ia telah menjadi pendukung kelompok teroris Negara Islam (ISIS).
Pria berusia 24 tahun, yang dilaporkan bekerja di sebuah hotel di Perth, memiliki ribuan gambar di laptop dan kartu memorinya yang berisi propaganda Negara Islam ISIS atau menggambarkan kekejaman di Timur Tengah.
Menteri Utama Mark McGowan mengatakan dia yakin ASIO melakukan apa yang bisa dilakukan.
"Mengingat apa yang terjadi di Melbourne, dan beberapa peristiwa lain di Australia, hal-hal ini adalah sesuatu yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, kita harus memperhatikan orang-orang ini dan kecenderungan semacam ini dengan sangat erat," kata Perdana Menteri.
"Sekarang saya yakin bahwa ASIO memantau orang-orang ini sebaik mungkin dan bahwa badan keamanan nasional menangani masalah ini sebaik mungkin."
"Kami menerima briefing reguler di COAG tentang hal-hal ini dan jelas itu adalah masalah yang memprihatinkan, khususnya di Sydney dan Melbourne, tetapi saya berharap bahwa ASIO juga memantau orang-orang ini di Australia Barat."
Pria, yang lahir di Australia, pertama kali diwawancarai oleh ASIO pada tahun 2012 dan ada upaya yang gagal untuk mengadakan wawancara lebih lanjut pada tahun 2015.
Paspornya dibatalkan atas permintaan ASIO dan dia baru tahu ketika dia mencoba melakukan perjalanan ke Malaysia dan dicegah melakukannya pada 15 Juni 2016.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina