Militan Serukan Penyerbuan ke Baghdad

Karena sudah menarik mundur seluruh serdadu dari Iraq, AS sebenarnya tidak perlu terlibat terlalu jauh dalam krisis keamanan tersebut. Jika Presiden Barack Obama akhirnya memerintah militer AS melancarkan serangan udara, publik AS akan kembali mencatat perubahan kebijakan yang signifikan. Tetapi, Washington belum mengambil keputusan apa pun.
"AS mengecam keras aksi para militan itu. Kami akan tetap berada di pihak para pemimpin Iraq," tegas jubir Gedung Putih Jay Carney.
Namun, menurut dia, AS tidak akan mengirimkan pasukan ke Iraq dalam waktu dekat. Apalagi militer AS baru saja meninggalkan Negeri Seribu Satu Malam itu. Pentagon menegaskan bahwa AS akan mendukung apa pun cara pemerintah Iraq untuk memukul mundur militan.
Selain AS, PBB langsung mereaksi pendudukan militan di kota-kota penting Iraq tersebut. Kemarin Dewan Keamanan (DK) PBB menjadwalkan sidang darurat untuk membahas keamanan Iraq.
"Kami mengimbau, masyarakat internasional harus mendukung penuh Iraq. Teroris tidak boleh dibiarkan berbuat semau mereka dan merusak tatanan demokrasi," papar Sekjen PBB Ban Ki-moon. (AP/AFP/hep/c20/tia)
BAGHDAD - Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) berusaha memperluas pengaruh. Setelah menguasai Kota Mosul dan Kota Tikrit, kelompok militan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza