Militer Dorong Penyelesaian Secara Politik

Terjadi Perpecahan di Tubuh Militer

Militer Dorong Penyelesaian Secara Politik
Militer Dorong Penyelesaian Secara Politik
Lantas, bagaimana menyelesaikan konflik tersebut? Persoalan Kaus Merah, kata Werachon, adalah persoalan politik. Penyelesaiannya harus dengan politik pula. Yakni, dengan merespons tuntutan massa Kaus Merah. Salah satunya adalah dengan membubarkan parlemen.

"Itu sudah pasti (pembubaran parlemen, Red.). Hanya, waktunya saja yang kita belum tahu. Ini kan persoalan politik. Kenapa kami harus turun tangan," kata kolonel penggemar golf itu. Militer Thailand kini memang semakin dewasa. Pasca "kesuksesan" kudeta terhadap Thaksin Shinawatra, militer kini mulai menarik diri dari politik praktis. Mereka tak mau lagi menjadi alat untuk melanggengkan kekuasaan. "Kami belajar dari masa lalu," kata Werachon.

Informasi yang diterima Jawa Pos menyebutkan, di tubuh militer Thailand sendiri terjadi perpecahan. Sejumlah pejabat militer ada yang menjadi pendukung Kaus Merah. Perpecahan itu bahkan sampai di tingkat perwira menengah hingga perwira tinggi militer.

Karena itu, militer tak satu suara dalam upaya mengambil tindakan tegas terhadap demonstran di Ratchaprasong. Sejumlah pimpinan Kaus Merah sendiri menyatakan "lebih nyaman" dengan Anupong sebagai otoritas pengendali kemananan daripada sepenuhnya diserahkan ke Deputy Prime Minister Suthep Taugsuban. Anupong banyak disebut sebagai jenderal yang dekat dengan Kaus Merah.

BANGKOK - Royal Thai Army alias militer Thailand bakal bermain aman dalam konflik antara Kaus Merah dan pemerintah Thailand. Militer tak akan turun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News