Militer Ethiopia Gunakan Taktik Kotor, Warga Tigray dalam Bahaya Besar
Pihak berwenang setempat mengatakan mereka tidak dapat memberi makan mereka semua.
Pada pertemuan petani di kantor pertanian di Shire pada Maret, perwakilan dari distrik terdekat mengatakan kepada Reuters bahwa tanaman mereka telah dibakar, lembu bajak mereka dicuri dan benih yang mereka tanam akan dibakar atau dimakan. Sebagian besar mendukung kerabat yang melarikan diri dari kekerasan di tempat lain.
"Anak-anak batuk dan diare. Kami makan sekali sehari," kata Danau Mekonnen, seorang imam Ortodoks Ethiopia dari Tigray tengah, yang memiliki 13 kerabat pengungsi yang tinggal bersamanya. Separuh hasil panennya harus ditinggalkan karena pertempuran, dan separuh lagi yang ia kumpulkan dibakar, katanya dalam pertemuan itu.
"Saya berpikir untuk bunuh diri, tapi itu dilarang sebagai pendeta," katanya. (ant/dil/jpnn)
Pertempuran antara pemerintah Ethiopia melawan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), telah membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Tekankan Pentingnya Iptek dan Inovasi untuk Mencapai SDGs 2 Tanpa Kelaparan
- UBL Gelar General Lecture Hadirkan Harambee University Ethiopia
- Israel di Ambang Perang Saudara, yang Bicara Bukan Tokoh Sembarangan
- 2 Distrik di Kabupaten Puncak Tanggap Darurat, Ada Wabah, Pesawat Tak Berani ke Sana
- Bencana Kelaparan Meningkat, Sekjen PBB: Umat Manusia Gagal
- 4 WNI Asal NTB yang Dipulangkan dari Sudan Tiba di Lombok