Militer Perpanjang Masa Tahanan Morsi

jpnn.com - KAIRO - Presiden terguling Mohammed Morsi sudah ditahan selama lebih dari sebulan. Pemerintah sementara yang dikuasai militer dikabarkan bakal memperpanjang status tahanan bagi Morsi, ini merupakan kedua kalinya masa tahanan Morsi diperpanjang.
Pejabat Mesir mengatakan seorang hakim telah memerintahkan agar Presiden terguling, Mohammed Morsi, ditahan selama 15 hari lagi sementara penyelidikan terus berlanjut. Morsi menghadapi tuduhan bersekongkol dengan militan Palestina dalam pemberontakan tahun 2011.
Pejabat pengadilan mengatakan Hakim Hassan Samir membuat keputusan tersebut Senin seraya memeriksa tuduhan bahwa Morsi berkolusi dengan Hamas untuk kabur dari penjara Wadi al-Natroun Kairo bersama dengan 33 anggota Ikhwanul Muslimin lainnya.
Ini adalah kedua kalinya penahanan Morsi diperpanjang. Yang pertama adalah pada 26 Juli.
Menurut kantor berita Associated Press, pejabat itu berbicara secara anonim karena tidak memiliki otorisasi untuk memberi penjelasan kepada media.
Menurut PressTV (13/8), Pemerintah Mesir telah menahan Morsi sejak digulingkan tanggal 3 Juli, setelah jutaan orang turun ke jalan menuntut agar ia turun dari jabatan. Para pendukung Morsi yang sebagian besar Islamis telah menduduki dua lokasi di Kairo selama lebih dari sebulan menuntut agar Morsi dipulihkan jabatannya.
Pejabat pemerintah sementara telah berhari-hari memperingatkan bahwa mereka akan membubarkan aksi itu, tapi masih belum ada penindakan keras hingga Senin malam.(esy/jpnn)
KAIRO - Presiden terguling Mohammed Morsi sudah ditahan selama lebih dari sebulan. Pemerintah sementara yang dikuasai militer dikabarkan bakal memperpanjang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN