Mimpi Buruk Seekor Monyet
jpnn.com, JAKARTA - Eman Dapa Loka, salah satu tokoh asal Sumba yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Sumba (IKBS) wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi) membacakan puisi berjudul ‘Mimpi Buruk Seekor Monyet” saat aksi damai di depan Kantor Badan Penghubung Daerah NTT di Jakarta, Senin (6/12/20210)
Eman bersama sejumlah tokoh IKBS lainnya sempat berorasi dan membacakan puisi sebagai respons atas pernyataan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang dinilai kurang etis kepada tokoh masyarakat di Sumba Timur.
Menurut Eman, niat baik untuk membangun harus dilakukan dengan cara yang baik dan terhormat. “Sebuah cara berkomunikasi yang baik adalah jalan kehormatan,” ucap Eman yang juga Alumnus SMA Katolik Anda Luri, Waingapu, Sumba Timur, NTT ini.
Menurut Eman, gubernur itu adalah teman seperjalanan, bukan tukang pemenjara orang.
“Jadi, jangan main ancam memenjarakan. Itu bukan tugas gubernur. Itu tugas penegak hukum," tegas Eman.
Eman mengingatkan Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk memperbaiki pola komunikasi dan memiliki kesadaran tentang budaya masyarakat Sumba.
Dia juga meminta Viktor Laiskodat untuk meminta maaf kepada rakyat jelata yang telah mengantarnya ke kursi terhormat sebagai Gubernur NTT.
Sebelum mengakhiri orasinya, Eman membacakan puisi.(fri/jpnn)
Eman Dapa Loka, salah satu tokoh asal Sumba yang tergabung dalam IKBS wilayah Jabodetabek membacakan puisi berjudul ‘Mimpi Buruk Seekor Monyet” saat aksi damai di depan Kantor Badan Penghubung Daerah NTT di Jakarta, Senin (6/12/20210).
- Badan Bahasa Kemendikbudristek Bedah Dua Buku Kumpulan Puisi, Begini Penjelasannya
- Anak Muda Baca Puisi Wiji Thukul di Hadapan Ganjar: Tuntaskan Pelanggaran HAM, Pak!
- Kawanan Monyet Liar Masuk Permukiman Bikin Resah Warga Cipayung Jaktim
- Resmikan Sanggar Inklusi, Puan Terharu Dapat Hadiah Puisi dari Anak Berkebutuhan Khusus
- 5 Detik & Rasa Rindu, Series yang Diangkat Dari Kumpulan Puisi Prilly Latuconsina
- Manajemen Monyet Jadi Topik Kampanye HashMicro, Apa Artinya?