Mimpi Sejuta

Oleh Dahlan Iskan

Mimpi Sejuta
Dahlan Iskan.

Di atas kertas sistem gross split sebenarnya memang lebih sederhana. Juga bisa menghilangkan ruwetnya proses persetujuan untuk mendapatkan cost recovery.

'Keruwetan' itulah yang selama itu membuat birokrasi di BP Migas (kini SKK Migas) menjadi obesitas --dengan segala penyakit ikutannya. BP Migas pernah menjadi mirip kerajaan di dalam negara.

Saya pernah ke kantor kepala BP Migas. Waktu saya masih menjadi sesuatu dulu. Saya kaget-habis: mewahnya tak tepermanai.

Ruang kepala itu satu lantai penuh. Dengan perabotan yang sangat tidak pantasnya --sebagai kantor instansi pemerintah. Saya benar-benar speechless.

Saya mencoba memahami jalan pikirannya. Misalnya "memancing ikan besar jangan pakai cacing kecil". Atau "kalau yang diumpankan kacang dapatnya hanya monyet". Lalu ingat juga pepatah Surabaya "jer basuki mowo beo".

Tetap saja saya tidak paham.

Kritik keras yang lain terhadap sistem ruwet cost recovery adalah: besarnya uang yang dikeluarkan pemerintah. Yang dipotongkan dari bagi hasil minyak.

Itu karena biaya apa pun yang terkait dengan pengeboran harus diganti. Termasuk biaya pulang untuk libur akhir pekan --yang pulangnya itu ke luar negeri.

Pemerintah Jokowi sudah mengoreksi keputusan pemerintah Jokowi sebelumnya. Yakni tidak lagi memaksakan aturan gross split pada investor di ladang migas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News