Minat Baca Siswa Minim

Minat Baca Siswa Minim
Minat Baca Siswa Minim
JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdiknas, Mansyur Ramli mengatakan minat membaca para siswa saat ini dinilai sangat minim. Hal ini yang menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya jumlah siswa yang gagal ujian nasional (UN) untuk pelajaran Bahasa Indonesia.

"Kenapa nilai Bahasa Indonesia bisa jelek? Karena minat baca anak-anak atau siswa saat ini kurang sekali. Jelas sekali di sini, bahwa kelemahan siswa di dalam pelaksanaan UN adalah membaca soal. Apalagi soal Bahasa Indonesia itu selalu diawali oleh soal cerita yang panjang," ungkap Mansyur kepada JPNN ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Minggu (22/5).

Mansyur menerangkan, dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia itu memang membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam membaca soal. Jika tidak membaca semua soalnya, terang Mansyur, maka dipastikan akan sulit untuk mencari jawabannya. "Tapi kegagalan siswa di sini mungkin juga disebabkan oleh siswa yang terlalu terburu-buru dalam mengerjakan soalnya. Akibatnya siswa kurang cermat dalam menganalisis soal dan jawaban," tukasnya.

Karenanya, Mansyur pun mengimbau kepada para tenaga pendidik atau guru di sekolah untuk lebih sering melatih siswa untuk banyak membaca. Bahkan, terang Mansyur, di Amerika saja para guru juga dilatih dan diajarkan speed reading. "Kita di sini tidak membandingkan guru kita dengan di Amerika. Namun maksudnya, ini bisa dijadikan masukan untuk guru karena ternyata memang perlu pelatihan speed reading seperti itu," jelasnya.

JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdiknas, Mansyur Ramli mengatakan minat membaca para siswa saat ini dinilai sangat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News