Minat Siswa Menengah Meneliti Meningkat, Robotik Bakal jadi Favorit

Minat Siswa Menengah Meneliti Meningkat, Robotik Bakal jadi Favorit
Presiden ISPO sedang memberikan penjelasan. Dia diapit Presiden OSEBI dan ketua panitia FSB. Foto: Mesya/JPNN.com

"Kalau dilihat dari beberapa projek sains yang masuk final itu bisa dilihat kualitas penelitian siswa makin meningkat. Sumber riset juga makin beragam. Ini yang harus terus dipupuk," ucapnya.

Untuk memupuk budaya meneliti di kalangan siswa, Riri mengatakan, peran sekolah dan orang tua sangat penting.

Pada diri siswa harus ditanamkan bahwa meneliti itu menyenangkan dan sifatnya kontinyu. Bukan begitu penelitiannya viral dan tiba-tiba jadi selebritas, siswanya bingung mau bikin apa selanjutnya.

Pada kesempatan sama Presiden OSEBI (Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia) Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd, mengatakan, penelitian tidak hanya di bidang sains. Di bidang seni, budaya, dan bahasa Indonesia juga ada. Dan, hingga tahun ke-6 pelaksanaan OSEBI, jumlah projek siswa sebanyak 592 dan yang masuk final 55.

Dari sisi jumlah provinsi, lanjutnya, dalam pelaksanaan FSB yang merupakan gabungan ISPO serta OSEBI, mengalami peningkatan. Di mana tahun ini 20 provinsi ikut serta.

"Jumlah sekolah yang ikut dalam OSEBI ada 142 dengan jumlah siswa 997 orang," ujarnya.

Ketua Panitia FSB 2020 RS Dwi Prajitno Wibowo menambahkan, untuk ISPO terjadi peningkatan jumlah proyek sains siswa. Tahun sebelumnya 370. Tahun ini 383 projek tetapi yang masuk final 134 projek. Sedangkan jumlah sekolah yang ikut 154 dengan jumlah siswa 741 orang.

Terus meningkatnya jumlah peserta ini menurut Dwi, salah satunya karena pemenang akan diikutsertakan lomba internasional yang berafiliasi dengan ISPO di Amerika, Rumanta, Hongkong, Thailand, Canada.

Indonesian Science Project Olympiad (ISP0) akan digelar 21-23 Februari mendatang di Sekolah Kharisma Bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News