MIND ID Berperan Sentral Dalam Kegiatan Hilirisasi dan Transisi Energi

MIND ID Berperan Sentral Dalam Kegiatan Hilirisasi dan Transisi Energi
Peneliti dari Aplha Research Database Ferdi Hasiman (kiri) bersama Pakar Geologi dan Pertambangan R Sukhyar saat berbicara dalam sebuah diskusi bertajuk Peran Pertambangan Dalam Transisi Energi dan Hilirisasi. Foto: Dokumentasi pribadi.

Menurut Sukhyar, hilirisasi pertambangan tidak hanya mendatangkan nilai tambah dari sisi produk tetapi akan membantu Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan transisi energi.

“Indonesia punya potensi energi baru dan terbarukan baik itu panas bumi, PLTS, Tenaga Bayu, Mini Hydro dan banyak lagi. Namun selama ini teknologi dan peralatannya masih diimpor. Dengan potensi sumber daya tambang yang kita miliki harusnya kita bisa memproduksinya dalam negeri,” tegas Sukhyar.

Terkait dengan itu, dia pun mendorong BUMN Tambang yang tergabung dalam Mining Industry Indonesia (MIND ID) untuk mengambil peran ini.

MIND ID lewat anak usahanya memiliki kemampuan untuk menjadi motor penggerak dalam menyediakan teknologi dan peralatan yang dibutuhkan dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia,” tegas mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara tersebut.

Menurut dia, hal ini bisa dimulai dengan melakukan hilirisasi atas produk-produk tambang.

“Mind ID jangan lagi bermain pada produk-produk antara tetapi diarahkan pada produk-produk yang lebih ke hilir bahkan sampai ke produk manufaktur. Karena kalau masih bermain di produk antara sudah tertinggal dari perusahaan-perusahaan yang ada sekarang. BUMN Tambang seharusnya mampu untuk hal itu,” terang R Sukhyar.

Namun Sukhyar berpesan agar MIND ID harus lebih luwes dalam bergerak sehingga bisa memanfaatkan momentum ini dengan baik.

Sementara Ferdi Hasiman, Peneliti dari Aplha Research Database mengatakan sebagai bagian dari masyarakat global Indonesia memang harus melaksanakan transisi energi.

Indonesia sesungguhnya punya keunggulan dalam ketersediaan bahan baku sehingga bisa menjadi pemain penting dalam peta industri kendaraan listrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News