Minggat Kunci Sukses Nasir

Oleh Dahlan Iskan

Minggat Kunci Sukses Nasir
Haji Nasir di depan rumahnya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Foto: disway

Sinyal kedua berbunyi. Nasir masih ragu. Masih terpaku juga di dermaga.

Ingat pacarnya. Yang di Makassar. Tapi sudah agak lama juga terpisah. Sejak Nasir pulang ke Barru.

Sinyal ketiga pun berbunyi. Kapal mulai merenggang. Dermaga mulai ditinggalkan. Nasir meloncat!

Di kapal itu Nasir menempatkan diri sebagai orang yang nunut. Harus tahu diri. Ia kerjakan apa pun yang bisa ia kerjakan: membantu masak, cuci piring, ambil air, bersih-bersih.

Malam-malam ia masuk kamar mesin. Yang biasanya sunyi dalam gemuruh. Ia akan membantu juru mesin. Biar juru mesin bisa istirahat.

Ia senang mesin. Sejak kecil. Itulah sebabnya ia masuk STM. Jurusan mesin. Dan magang di Astra.

Nasir bingung. Juru mesinnya sombong. Ia ajak bicara tidak mau menjawab.

Akhirnya ia tahu: juru mesin itu bisu tuli. Cerita yang ia dapat: juru mesin itu dulunya tentara. Dihajar sampai ringsek. Akibat menembak komandannya.

Nasir melihat tanda itu saat Sempurna mandi basah. Yang hanya bagian susu ke bawah yang ditutupi sarung. Nasir bisa melihat tanda itu di bagian antara dada dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News