Minggat Kunci Sukses Nasir

Oleh Dahlan Iskan

Minggat Kunci Sukses Nasir
Haji Nasir di depan rumahnya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Foto: disway

Hari ketiga Nasir datang lagi. Kali ini harus berhasil. Sore itu kapalnya akan berangkat ke Parepare. Tidak ada lagi tempat menginap.

Kepada pemilik bengkel Nasir menyatakan ini: tidak usah digaji. Asal diberi makan. Dan boleh tidur di bengkel itu. Diterima.

Nasir mengerjakan apa saja di bengkel itu. Bengkel Wira Karya itu.

Bengkel itu kini sudah tidak ada. Sudah dibeli orang. Ditutup. Kini sedang dibangun hotel. Di dekat dealer Honda itu.

Teman Nasir di bengkel itu pun senang. Nasir rajin. Suka membantu teman. Bosnya pun bersimpati.

Tiga bulan kemudian bengkel mengalami kesulitan: tidak ada yang bisa memperbaiki persoalan mobil konsumennya.

Mobil itu baru: Daihatsu Hiland. Untuk angkutan penumpang. Jarak jauh. Dari Tanjung Redeb ke Biduk-biduk. Lewat hutan. Bukit. Sungai tak berjembatan. Jalannya tidak ada yang beraspal. Kalau hujan harus berhenti. Atau harus didorong. Tiga hari baru sampai.

Mobil itu tidak kuat naik gunung. Dimasukkan ke bengkel Wira Karya. Tidak ada yang bisa memperbaiki. Pun kepala bengkelnya.

Nasir melihat tanda itu saat Sempurna mandi basah. Yang hanya bagian susu ke bawah yang ditutupi sarung. Nasir bisa melihat tanda itu di bagian antara dada dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News