Minggat Kunci Sukses Nasir

Oleh Dahlan Iskan

Minggat Kunci Sukses Nasir
Haji Nasir di depan rumahnya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Foto: disway

Nasir minta izin menanganinya. Anak kecil itu.

Diragukan.
Semua melihat Nasir masih anak-anak: 19 tahun. Tapi Nasir yakin bisa. Itu makanannya saat magang di Astra dulu.

Nasir lihat klep-klep mobil itu. Pistonnya empat. Berarti klepnya ada delapan. Klep-klep itulah yang terlalu berdekatan.

Nasir menyetel ulang klep-klep itu. Lalu dicoba dihidupkan: grenggggg. Mobil hidup dengan suara lebih garang.

Tapi pengemudi mobil tidak pede. Nasir harus ikut serta dalam mobil itu. Yang sudah penuh penumpang itu.

Harus ikut sampai gunung terakhir. Artinya: sampai tujuan. Tiga hari kemudian bisa ikut balik ke Tanjung Redeb.

Waktu naik gunung pertama itulah ujian bagi Nasir. Di situlah mobil tersebut dulu gagal menanjak. Ternyata mobil ini kini mampu naik dengan pedenya. Nasir mendapat pujian dari seluruh penumpang.

Nasir tentu senang kemampuannya diakui. Tapi tetap saja ia harus duduk di pojok belakang. Tempat barang. Semua kursi sudah terisi penumpang.

Nasir melihat tanda itu saat Sempurna mandi basah. Yang hanya bagian susu ke bawah yang ditutupi sarung. Nasir bisa melihat tanda itu di bagian antara dada dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News