Minggat Kunci Sukses Nasir

Oleh Dahlan Iskan

Minggat Kunci Sukses Nasir
Haji Nasir di depan rumahnya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Foto: disway

Ia terpental-pental. Itulah nasib junior. Junior yang mampu sekalipun.

Minggu berikutnya Nasir tiba kembali di Tanjung Redeb. Langsung diangkat menjadi kepala teknik.

Seniornya kini jadi anak buahnya. Nasir sadar. Bakal banyak persoalan psikologis. Ia bertekad: harus pintar-pintar membawa diri.

Sering kali ia lakukan: untuk hal yang sudah tahu pun Nasir bertanya pada anak buahnya. Pura-pura. Bohong. Tapi penting.

Gajinya naik terus. Tapi Nasir tetap tinggal di bengkel. Menghemat. Gaji pertamanya ia kirim ke ibunya. Ibu kandung.

Tiga tahun di bengkel itu Nasir sudah punya banyak tabungan. Ia bertekad ingin jadi pengusaha. Hanya menjadi karyawan tidak akan membuatnya kaya.

Kebetulan: ada kapal kayu dijual. Tanpa mesin. Nasir mampu membeli kapal itu. Dari tabungannya.

Lalu ia datangi penjual mesin. Yang selama ini sering minta tolong padanya: urusan kerusakan mesin kapal. Ia minta untuk bisa beli mesin. Dengan cara mencicil.

Nasir melihat tanda itu saat Sempurna mandi basah. Yang hanya bagian susu ke bawah yang ditutupi sarung. Nasir bisa melihat tanda itu di bagian antara dada dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News