Minta Maaf, Duterte Tarik Ucapan soal Genosida Rohingya

Minta Maaf, Duterte Tarik Ucapan soal Genosida Rohingya
Rodrigo Duterte. Foto: Presidential Photo via Philstar

jpnn.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte selama ini terkenal tegas dan galak dalam urusan diplomasi. Namun, kali ini dia minta maaf karena sudah menyebut kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar sebagai genosida.

Duterte pekan lalu mengatakan Filipina bersedia menyediakan tempat perlindungan bagi Rohingya yang melarikan diri dari apa yang disebutnya "genosida" di Myanmar.

Namun, dalam pernyataan yang ditujukan pada Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Duterte mengklarifikasi pernyataan itu. Dia mengaku tidak mau mencampuri apa yang disebutnya "perang saudara" di Myanmar.

"Saya akan meminta maaf kepada Anda, tetapi jika Anda telah memperhatikan pernyataan saya hampir menjadi sindiran," katanya kepada wartawan seperti dimuat Reuters.

"Saya tidak siap untuk melakukan intervensi pada (urusan dalam negeri) Anda," sambungnya.

Sebenarnya bukan Duterte saja yang pernah menyebut tindakan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya di Rakhine sebagai genosida.

Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan, Komisioner Tinggi HAM PBB Zeid Ra'ad Al Hussein dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga berpendapat seperti itu. Dan mereka tak pernah menarik lagi pernyataan atau minta maaf seperti Duterte. (mel/rmol)


Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang biasanya galak dalam urusan diplomasi ternyata melempem saat berhadapan dengan Myanmar soal konflik Rohingya


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber RMOL.co

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News