Terungkap, Myanmar Tipu Dunia soal Rohingya

Terungkap, Myanmar Tipu Dunia soal Rohingya
Warga Rohingya di Myanmar. Foto: Picture Alliance/DPA/M Alam

jpnn.com, SITTWE - Di atas kertas, Myanmar mengaku siap menerima kembali sekitar 700.000 warga Rohingya yang meninggalkan Negara Bagian Rakhine pasca kekerasan sektarian Agustus lalu.

Tapi, semua itu ternyata palsu. Selama sekitar sebulan terakhir, Myanmar justru sibuk mengisi kampung-kampung Rohingya dengan pemukim dari Bangladesh.

Muing Swi Thwee, pejabat pemerintah Bangladesh, mengatakan bahwa 22 keluarga dari kawasan Hutan Sangu di Distrik Bandarban, Chittagong Division, Bangladesh, telah menyeberang ke Myanmar.

’’Mereka pindah sejak bulan lalu karena diiming-imingi makanan gratis dan lahan garapan oleh Myanmar,’’ katanya sebagaimana dilansir Al Jazeera Senin malam (2/4).

Pemerintah Myanmar, kabarnya, menjamin pasokan pangan untuk para pemukim asal Bangladesh itu selama 5–7 tahun. ’’Mereka juga ditawari kewarganegaraan,’’ imbuh Swi Thwee.

Tentu saja, laporan itu membuat Myanmar kebanjiran kritik dari masyarakat internasional. Sebab, selama berdekade-dekade tinggal di Rakhine, tidak ada seorang Rohingya pun yang diakui sebagai warga negara Myanmar.

Swi Thwee mengatakan, warga Bangladesh yang kini bermukim di Rakhine dan mendiami bekas desa Rohingya itu merupakan keturunan etnis Marma dan Mro. Rata-rata, mereka memeluk agama Buddha dan Kristen.

’’Mereka termakan bujuk rayu pemerintah Myanmar,’’ ujarnya.

Myanmar mengaku siap menerima kembali sekitar 700.000 warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh. Tapi, semua itu ternyata palsu

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News