Minta Maaf, Militer AS Akui Kesalahan Mengerikan

Minta Maaf, Militer AS Akui Kesalahan Mengerikan
Drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat. Foto: Reuters

"Kami sekarang tahu bahwa tidak ada hubungan antara Ahmadi dan ISIS-Khorasan. Kegiatannya pada hari itu sama sekali tidak berbahaya dan sama sekali tidak terkait dengan ancaman yang kami yakini akan kami hadapi," kata Austin dalam pernyataannya.

"Kami minta maaf, dan kami akan berusaha untuk belajar dari kesalahan mengerikan ini."

Ketika serangan drone itu terjadi di sebuah kawasan perumahan di barat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, laporan segera bermunculan bahwa serangan tersebut menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak.

Video yang direkam dari tempat kejadian memperlihatkan puing-puing mobil berserakan di sekitar halaman sebuah gedung.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan pada saat itu bahwa serangan drone menewaskan tujuh orang, dan Taliban sedang menyelidikinya.

Serangan drone terjadi tiga hari setelah seorang pengebom bunuh diri dari ISIS menewaskan 13 tentara AS dan puluhan warga sipil Afghanistan yang berkerumun di luar gerbang bandara,

Setelah kejadian bom di bandara itu, militer AS melancarkan serangan pesawat tak berawak di Afghanistan timur yang menewaskan dua anggota ISIS. (ant/dil/jpnn)

Sangat jarang terjadi, militer Amerika Serikat mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak asing


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News