Minus 5 Persen

Oleh Dahlan Iskan

Minus 5 Persen
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Bagaimana untuk keseluruhan tahun 2020?

Ternyata Covid-19 lebih panjang menyiksa negara mana saja. Amerika akan tetap sulit –sulitnya orang kaya raya. Singapura tetap sulit –sulitnya Singapura.

Triwulan 2 lalu pertumbuhan ekonomi Amerika minus lebih dari 30 persen, padahal stimulus sudah digelontorkan habis-habisan. Sampai membuat dolar Amerika terus mengalami kemerosotan dibanding banyak mata uang dunia lainnya.

Tentu kita tidak bisa merasa masih beruntung. Hanya minus 5,3 persen.

Singapura memang minus 42 persen tetapi itu tidak membuat Singapura sulit. Singapura sudah terlalu kaya untuk dianggap sulit. Demikian juga Amerika.

Sedang kita minus 5,3 persen sangatlah sulit karena posisi awal kita yang masih miskin. Padahal sudah jelas bahwa kesulitan ekonomi tidak hanya terjadi tahun ini. Tahun depan juga masih lebih sulit.

Pada 2021 adalah habisnya masa berlaku banyak fasilitas keuangan. Pinjaman kembali harus dicicil. Yang macet-macet harus diputuskan bentuk penyelesaiannya. Tahun depan adalah kesulitan yang sebenarnya.

Pun kalau Covid-19 sudah selesai di akhir tahun ini. Apalagi kalau Covid-19 masih bersambung ke tahun depan. Dengan atau tanpa Covid-19 berarti belum ada harapan perbaikan pada 2021.

Indonesia bisa saja masih merasa bangga karena baru triwulan ke-2 tahun 2020 ini pertumbuhan ekonomi kita minus 5,3 persen. Negara lain sudah minus sejak triwulan pertama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News