Minus 5 Persen

Oleh Dahlan Iskan

Minus 5 Persen
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sedang pada 2022 sudah masuk ke siklus politik lima tahunan berikutnya. Maka sisa enam bulan tahun 2020 adalah pertaruhan untuk lahirnya terobosan-terobosan. Di semua bidang.

Bisakah kita bicara terobosan baru? Kalau selama ini kita sulit menemukan terobosan lama?

Terobosan baru sering terbentur soal politik. Yakni politik jatah. Di segala bidang.

Padahal, sekarang ini, bicara politik begitu tidak relevannya. Apalagi kalau masih ada partai yang menuntut jatah porsi kekuasaan.

Untuk apa kekuasaan? Begitu tidak relevannya memegang kekuasaan sekarang ini, apalagi kalau tidak memiliki kreativitas yang bisa menerobos kebuntuan.

Sampai tiga tahun ke depan kekuasaan hanyalah drum minyak yang kehilangan minyaknya.

Jelaslah bahwa pertanian, peternakan, dan perikanan adalah modal yang masih bisa kita andalkan.

Namun adakah kekuasaan bisa dipakai untuk merombak struktur dan anggaran negara demi tiga andalan kita itu?

Indonesia bisa saja masih merasa bangga karena baru triwulan ke-2 tahun 2020 ini pertumbuhan ekonomi kita minus 5,3 persen. Negara lain sudah minus sejak triwulan pertama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News