Minyak dan Gandum
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Demo oposisi telah mengguncang kabinet. Namun, Presiden Gota masih tetap bertahan.
Nama pemimpin oposisi itu: Sajith Premadasa. Umur: 55 tahun.
Sajith dua kali menjadi menteri di pemerintahan sebelum Presiden Gota.
Saat ini ia anggota DPR dari Samagi Jana Balawegaya. Kursi partai ini hanya 54 dari 225 kursi di parlemen.
Sajith, lulusan London School of Economics dan University of Maryland USA. Dengan hanya 54 kursi sebenarnya Sajith tidak bisa banyak berbuat.
Namun, kondisi harga-harga telah menyulut emosi rakyat. Jalan keluarnya pun tidak mudah. Dan Sajith memanfaatkan itu.
Demo luar biasa besar dan ricuh. Pemerintah sampai menyatakan negara dalam keadaan darurat. Setidaknya selama 36 jam ke depan.
Sri Lanka merdeka sejak 1948 –tapi jadi Republik di tahun 1972. Demokrasi di Sri Lanka –juga di Pakistan– kini dalam ujian.
Mayoritas parlemen dikuasai koalisi pemerintah. Namun, rakyat telanjur marah –akibat harga kebutuhan pokok, minyak dan gandum melambung tinggi.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- Liburan Wu-Yi
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya