Minyak Tanah Hanya untuk 15 Tahun Lagi
Kamis, 18 Maret 2010 – 15:43 WIB
"Pada 2009 saja, kita alokasikan Rp 70 miliar untuk Palembang dan Surabaya. Pada 2010 sudah dianggarkan Rp 188 miliar. Dana itu bukan hanya untuk membangun jaringan distribusi, tetapi juga pembangunan infrastruktur dan pengawasan," kata Evita.
Pemanfaatan energi gas diutamakan di daerah mulut tambang, setelah itu baru melebar ke daerah lain di seluruh tanah air. Gubernur Sumsel Alex Noerdin, yang ikut hadir dalam acara itu mengatakan bahwa sumber energi di Sumsel melimpah. "Singapura terang-benderang berasal dari gas Sumsel. Hong Kong terang-benderang karena gas Sumsel. Kita berharap ke depan ada penambahan alokasi gas kota untuk Sumsel," ungkapnya.
Dalam jumpa pers bersama itu, Walikota Palembang Eddy Santana Putra meminta pemerintah untuk berkonsentrasi pada penyediaan gas dalam negeri, dengan lain kata, mencermati kembali gas yang lari ke luar negeri, seperti ke Hong Kong dan Singapura. "Gas kota di Palembang sejak 10 tahun lalu sudah ada melalui PGN. Sekarang ada gas bumi dari ESDM. Tetapi itu masih belum mencukupi dan belum merata untuk seluruh masyarakat. Kami berterima kasih karena pemerintah mulai memikirkan rakyatnya," ujarnya diplomatis. (gus/ito/jpnn)
JAKARTA - Gencarnya program konversi minyak tanah ke gas bukan tanpa alasan. Selain menekan subsidi APBN yang sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 45
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Peduli Warga Banjir Gunung Marapi di Sumbar, XL Axiata Salurkan Bantuan
- Rabu Hijrah Gelar Diskusi Publik, Bahas Ekonomi dan Keuangan Syariah
- Bulog Ganti Logo Baru, Wamen BUMN Titip Pesan
- Tip Cuan untuk Trader Pemula, Hati-hati dengan Hal Ini
- Kosmepack Siap Bantu Industri Kecil, Menengah hingga Produsen Skala Besar
- Ekspansi ke Pontianak, Importa Siap Berikan Layanan Optimal