Minyak Tanah Hanya untuk 15 Tahun Lagi
Kamis, 18 Maret 2010 – 15:43 WIB
JAKARTA - Gencarnya program konversi minyak tanah ke gas bukan tanpa alasan. Selain menekan subsidi APBN yang sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 45 triliun per tahun, pemerintah berupaya mempersiapkan diri karena akan menipisnya cadangan minyak tanah. Sementara, gas masih melimpah, bahkan masih aman hingga 63 tahun lagi. Dirjen Migas KESDM, Evita Legowo mengatakan, usaha menghemat minyak tanah ini juga seiring dengan peralihan penggunaan energi rumah tangga dan industri ke gas. Hanya saja katanya, pemerintah mengalami kendala percepatan pemasangan jaringan distribusi, karena infrastruktur itu sangat mahal.
"Secara ekstrem saya katakan, kemampuan minyak tanah bertahan hanya sampai 15 tahun lagi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh, di kantornya saat peresmian pemanfaatan gas kota dan MoU beberapa daerah yang akan memasang gas kota, seperti Palembang dan Surabaya.
Dikatakan Darwin, dalam lima tahun terakhir, produksi minyak tanah sendiri terus menurun. "Sudah lima tahun ini produksi minyak tanah terus berkurang. Ini pula yang membuat pemerintah berpikir (untuk) segera mengalihkannya sumber energi itu ke gas," bebernya.
Baca Juga:
JAKARTA - Gencarnya program konversi minyak tanah ke gas bukan tanpa alasan. Selain menekan subsidi APBN yang sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 45
BERITA TERKAIT
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram