Minyak Tanah Hanya untuk 15 Tahun Lagi

Minyak Tanah Hanya untuk 15 Tahun Lagi
GAS - Dirjen Migas Evita Legowo, Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Walikota Palembang Eddy Santana Putra saat jumpa pers di Kementerian ESDM. Foto: Agus Srimudin/JPNN.
JAKARTA - Gencarnya program konversi minyak tanah ke gas bukan tanpa alasan. Selain menekan subsidi APBN yang sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 45 triliun per tahun, pemerintah berupaya mempersiapkan diri karena akan menipisnya cadangan minyak tanah. Sementara, gas masih melimpah, bahkan masih aman hingga 63 tahun lagi.

"Secara ekstrem saya katakan, kemampuan minyak tanah bertahan hanya sampai 15 tahun lagi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh, di kantornya saat peresmian pemanfaatan gas kota dan MoU beberapa daerah yang akan memasang gas kota, seperti Palembang dan Surabaya.

Dikatakan Darwin, dalam lima tahun terakhir, produksi minyak tanah sendiri terus menurun. "Sudah lima tahun ini produksi minyak tanah terus berkurang. Ini pula yang membuat pemerintah berpikir (untuk) segera mengalihkannya sumber energi itu ke gas," bebernya.

Dirjen Migas KESDM, Evita Legowo mengatakan, usaha menghemat minyak tanah ini juga seiring dengan peralihan penggunaan energi rumah tangga dan industri ke gas. Hanya saja katanya, pemerintah mengalami kendala percepatan pemasangan jaringan distribusi, karena infrastruktur itu sangat mahal.

JAKARTA - Gencarnya program konversi minyak tanah ke gas bukan tanpa alasan. Selain menekan subsidi APBN yang sangat tinggi, yaitu mencapai Rp 45

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News