Mirip Zohri, Yuliana Anak Yatim Total Bonus Rp 13 Juta

Mirip Zohri, Yuliana Anak Yatim Total Bonus Rp 13 Juta
Yuliana, juara dunia pencak silat menunjukkan piala dan penghargan yang diperolehnya, di kediamannya di Dusun Terajon, Desa Montong Are, Kecamatan Kediri, Lobar, Senin (23/7). Foto: HARLI/LOMBOK POST

Setelah lulus SD, Yuliana mendaftar di SMPN 2 Kuripan. Perempuan berhijab itu memilih pencak silat sebagai ekstrakulikulernya. ”Saya mengambil pencak silat karena ingin belajar ilmu beladiri,” kata Yuliana.

Pelatih pencak silat di SMPN 2 Kuripan, Sahnun merestuinya. Setelah berlatih, Yuliana menunjukkan bakatnya. Dia pun dipilih mewakili sekolah pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten. ”Saya berhasil meraih medali emas saat itu,” kenangnya.

Yuliana ditunjuk mewakili Kabupaten Lobar di tingkat Provinsi. Di situ dia mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan mampu membawa pula medali emas.

Prestasinya itu membawanya ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) NTB 2016. Saat masuk PPLP, neneknya tak mengizinkan. Alasannya, tidak ada yang menemaninya.

Wajar, karena dia selama ini tinggal bersama neneknya. ”Saya terus memberikan pandangan kepada nenek supaya diizinkan,” ujarnya.

Guru Sahnun lalu datang memberitahukan kepada neneknya. Yuliana diizinkan ke PPLP. ”Tepatnya, Juli 2016, saya bergabung ke PPLP,” ujarnya.

Satu bulan dia bergabung, nenek Munisah meninggal dunia. Yuliana merasa terpukul. ”Dia (Nenek Munisah, red) yang telah mendidik dan membesarkannya dari SD, meninggal,” ucapnya.

Kepergian neneknya itu membuat gairah berlatih Yuliana sedikit berkurang. Syukur, ada pelatih Dega Mardiansyah yang memberikan spirit. ”Guru Dega yang memberikan semangat ke saya,” ujarnya.

Yuliana, asal Lombok Barat NTB, meraih prestasi juara dunia, seperti Lalu Muhammad Zohri, tapi dia hanya mendapat bonus total Rp 13 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News