Miris Banget! Petani Merugi Gara-Gara Bibit Usang Pemerintah

Miris Banget! Petani Merugi Gara-Gara Bibit Usang Pemerintah
Salah seorang petani kedelai di Menaming menunjukkan bibit kedelai usang bantuan APBN 2015 itu.Foto: pekanbarumx/JPG

jpnn.com - ROKANHULU — Petani di empat Kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) alami kerugian hingga puluhan juta. Kenapa tidak, ternyata bibit kedelai bantuan dari APBN 2015 yang disalurkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Rohul, Riau ternyata bibit usang dan tak terpakai.

Gagalnya proyek penanaman bibit kedelai yang dibiayai dari dana APBN ini dialami petani di empat Kecamatan, yakni Kecamatan RambahRambah, Kecamatan Rambah Samo, kecamatan Rambah Hilir dan Bangun Purba. Bibit kedelai yang diterima oleh petani di empat kecamatan ini tak mau tumbuh, meski sudah ditaman, dirawat sebagaimana petunjuk dari dinas terkait.
 
Tidak tumbuhnya bibit kedelai yang didatangkan dari Balai Benih Serifikasi Sukoharjo, Jawa Tengah itu, dialami oleh kelompok Tani lima desa di kecamatan Rambah Samo, yakni, desa Rambah Samo,  Langkitin,  Rambah Utama,  Mazda Makmur dan Karya Mulya.
 
Selain itu, tidak tumbuhnya bibit kedelai bantuan itu juga terjadi di Dua Desa di kecamatan Rambah Hilir, yakni desa Surombou Indah dan Rambah Hilir Timur. Serta satu desa di Kecamatan Bangun Purba, yakni Desa Bangun Purba Timur Jaya.
 
‘’Rata rata tiap desa desa tersebut mendapatkan program kedelai berkisar antara 10 Hektar sampai 25 Hektar,’’ kata Wailid, salah seorang ketua Kelompok Tani kepada Pekanbaru MX, Sabtu (23/4). 
 
Disebutkan Wailid, Dinas Pertanian yang sudah turun melihat hasil tanaman kedelai yang kerdil itu seminggu lalu, sampai hari ini belum bisa memberi solusi atas kegagalan itu.
 
‘’Tanaman kedelai yang kerdil dan sisa benih yang belum sempat ditanam sudah dibawa untuk diuji labor, janjinya hari Kamis (21/4) akan diumumkan hasilnya, tapi nyatanya gak juga, ada apa ini sebenarnya?,’’ tanya Wailid.
 
Ratusan petani kedelai di beberapa desa itu kecewa berat, karena selain sudah menunggu selama sebulan, ternyata bibit kedelai yang katanya benih unggul, justru kerdil, bahkan tidak tumbuh sama sekali.
 
Petani menyatakan mengalami kerugian mencapai puluhan juta  per petani, karena sudah mengolah lahan, penyemprotan dan penanaman. Sementara bantuan pemerintah hanya berupa benih kedelai saja.
 
Sementara itu, hasil uji laboratorium sampel yang dilakukan Balai Benih Serifikasi Propinsi (BBSP) Riau terhadap bibit kedelai yang tidak bagus di Menaming beberapa waktu lalu, sampai saat ini belum diketahui hasilnya.
 
‘’Kita masih menunggu hasil uji sample laboratorium BBSP atas benih kedelai yang kurang bagus di Menaming itu,’’ kata Kadis Pertanian Rohul, Mubrizal melalui Kabid Tanaman Pangan, Um Zakirman kepada wartawan, Sabtu (23/4).
 
Disebutkannya, jika ternyata hasil uji lab menyatakan benih kedelai yang diterima petani itu tidak normal, maka pihak penyedia benih akan menggantinya.(MXW/ray/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News