Miris, Gara-Gara Rebutan Cowok Dua Siswi SMP Baku Hantam

Miris, Gara-Gara Rebutan Cowok Dua Siswi SMP Baku Hantam
Para pihak sepakat berdamai. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, GRESIK - Video yang menayangkan perkelahian dua siswi SMP di pinggir pantai Desa Tanjung Ori, Tambak, Baweantengah viral media sosial (medsos) saat ini. Video berdurasi lebih dari satu menit itu viral sejak Kamis (6/12). Dua siswi yang mengenakan seragam sekolah tersebut awalnya adu mulut dengan kata-kata kasar. Tidak berselang lama, keduanya saling pukul. Mereka saling jambak dan bergulat di atas pasir. Ironisnya, sejumlah pelajar lain tidak melerai. Teman-temannya sesama perempuan berdiri melingkar melihat pertengkaran tersebut. ''Di Bawean, kasus itu ramai diperbincangkan,'' kata Mahfud, pengawas Dispendik Gresik di Kecamatan Tambak.

Menurut dia, video itu awalnya beredar di kalangan pendidik. Lambat laun meluas. Bahkan, peredaran video yang sarat akan kekerasan fisik tersebut sudah dipantau Kadispendik Gresik Mahin. ''Mungkin sudah dilaporkan ke dispendik,'' ujarnya.

Kapolsek Tambak AKP Sujiran menyampaikan, kasus itu sudah mendapat perhatian dari aparat kepolisian. Dia menyebutkan, peristiwa itu melibatkan dua siswi dari sekolah yang berbeda. Yaitu, RO, 13, siswi kelas VII SMPN 1 Tambak, dan AR, 14, siswi kelas VIII SMP Islamiyah Tambak. Dari informasi yang beredar, keduanya bertengkar gara-gara rebutan cowok. ''Tapi sedang kami dalami,'' kata Sujiran.

Kemarin (8/12), lanjut dia, pihaknya mengumpulkan semua pihak. Mulai siswa, orang tua, sampai guru-guru dua sekolah itu. Kedua pihak sepakat berdamai. Surat pernyataan ditandatangani kedua siswa, orang tua, serta kepala sekolah. Kasus tersebut diharapkan tidak sampai diteruskan ke jalur hukum. ''Inilah iktikad baik dari kedua pihak,'' tambahnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Gresik Mahin mengatakan sudah mendengar laporan itu. Dia juga sudah melihat potongan video tersebut. Menurut dia, aksi kedua siswi sudah di luar batas. ''Saya sangat prihatin. Melihat videonya, kejadian ini sangat disayangkan,'' kata Mahin.

Insiden itu merupakan peringatan bagi institusi pendidikan. Dia mengatakan, guru dan orang tua harus lebih meningkatkan pengawasan kepada siswanya. Dalam waktu dekat, pihaknya berencana mengumpulkan seluruh guru bimbingan konseling (BK) untuk mengintensifkan pembinaan ke siswa. (mar/c15/dio) 

Kedua pihak sepakat berdamai. Surat pernyataan ditandatangani kedua siswa, orang tua, serta kepala sekolah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News