Miris! Kemenangan Brexit Picu Merebaknya Aksi Rasial
jpnn.com - LONDON – Tidak hanya membuat masyarakat Inggris terbelah, hasil referendum British Exit alias Brexit yang berpihak kepada kubu leave, juga memicu masalah rasial.
Hingga Minggu (26/6), vandalisme meningkat di ibu kota Inggris dan sekitarnya.
’’Tinggalkan UE. Tidak akan ada lagi orang-orang miskin Polandia,’’ tulis kelompok anti-imigran dalam selebaran-selebaran rasial.
Pascareferendum, mereka sengaja menyebarluaskan selebaran-selebaran tersebut di seluruh penjuru Kota London. Mereka juga menyelipkan selebaran itu di kaca depan mobil-mobil yang parkir atau menempelkannya di dinding-dinding sekolah atau tempat-tempat publik.
Aksi vandalisme teranyar muncul di Polish Social and Cultural Association di Distrik Hammersmith, sisi barat London. Kelompok yang tidak bertanggung jawab mengotori gedung tersebut dengan menuliskan kata-kata rasial di sana.
’’Jumlah korban kejahatan rasial meningkat sejak referendum Brexit,’’ ungkap Sayeeda Warsi, politikus Partai Konservatif yang hengkang dari kubu leave beberapa saat menjelang voting.
Dalam wawancara dengan Sky News, perempuan berdarah Pakistan itu telah berdialog dengan kelompok dan individu yang selama ini aktif memerangi hal-hal berbau rasial.
’’Akhir pekan lalu, kami kembali bertemu dan mereka mengatakan bahwa jumlah kasus kejahatan rasial meningkat sejak Brexit menang dalam referendum pekan lalu,’’ papar tokoh 45 tahun tersebut.
LONDON – Tidak hanya membuat masyarakat Inggris terbelah, hasil referendum British Exit alias Brexit yang berpihak kepada kubu leave, juga
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia