Miris, Terumbu Karang di Pulau Ini Terancam Rusak Total

Miris, Terumbu Karang di Pulau Ini Terancam Rusak Total
Sebuah bubu atau alat penangkap ikan yang ditempatkan di dasar laut di Perairan Pulau Pura, Kabupaten Alor, NTT. Foto: ANTARA/HO-Kepala Cabang DKP NTT Wilayah Kabupaten Alor

jpnn.com, KUPANG - Akibat maraknya penangkapan anemon laut yang merupakan ekosistem terumbu karang oleh warga, terumbu karang di Perairan Pulau Pura, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, terancam rusak total.

Ketua Pengelola Kawasan Konservasi Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar dan sekitarnya di Kabupaten Alor, Muhammad Saleh Goro menjelaskan bahwa pada 1998-1999, aktivitas penyelaman di sekitar Perairan Pulau Pura masih menemukan terumbu karang dalam kondisi yang sangat sehat.

Namun seiring berjalannya waktu, lanjut dia, tampak kerusakan yang diakibatkan penempatan bubu atau alat penangkap ikan yang tidak dikontrol.

"Ketika para penyelam kembali lagi di Perairan Pura sekitar 2006-2007, diketahui kerusakan terumbu karang semakin luas dan tersisa hanya patahan karang yang ditutupi alga dan di sela-selanya ditumbuhi anemon," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Selasa (14/7).

Muhammad Saleh Goro yang juga menjabat Kepala Cabang DKP NTT Wilayah Kabupaten Alor menjelaskan persoalan terjadi ketika populasi anemon semakin banyak tumbuh untuk menggantikan patahan karang dan alga, justru ditangkap warga untuk dijual ke luar daerah.

Ia mengaku sangat menyayangkan praktik ini karena anemon yang tumbuh ini sebenarnya menandakan sedang terjadi suksesi dari terumbu karang yang rusak menuju pemulihan secara alami.

"Namun saat warga mengambil anemon dari alam untuk dijual artinya kita mengganggu proses suksesi tadi dan proses tersebut tidak tuntas sampai terumbu karang pulih seperti semula," katanya.

Hal ini yang membuat terumbu karang terancam rusak total karena proses suksesinya mulai kembali dari awal, katanya.

Maraknya penangkapan anemon laut menyebabkan terumbu karang terancam rusak total.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News