Miris...Habiskan Rp 28 Miliar, Titik Macet Malah Bertambah

Miris...Habiskan Rp 28 Miliar, Titik Macet Malah Bertambah
Angkot mangkal di jembatan tol Bekasi Timur yang membuat badan jalan penuh. Foto: radar bekasi/jpnn

jpnn.com - BEKASI TIMUR - Jembatan Tol Bekasi Timur yang baru saja diresmikan Pemkot Bekasi sebagai pemecah kemacetan, diselewengkan penggunaannya. Alih-alih bisa mengurai kemacetan, jembatan ini justru jadi tempat mangkal angkot. 

Biasanya, kemacetan panjang terjadi di saat jam sibuk. Angkot dengan santainya mengetem di tengah jalan menunggu penumpang yang baru saja turun dari angkutan umum dari arah tol. Tidak hanya satu angkot, terkadang puluhan angkot berjejer di tengah jembatan yang tepat berada di depan Apartemen Grand Dhika itu. Parahnya lagi, walaupun berdekatan dengan pos polisi, tetap saja tidak ada satu petugas yang berjaga di lokasi jembatan. 

Seperti yang diungkapkan salah satu pengguna jalan, M Dian yang merasakan kemacetan panjang dari sebelum BTC menuju pintu Tol Bekasi Timur. Awalnya Dian berfikir kemacetan terjadi karena banyaknya volume kendaran, tapi dirinya terkejut setelah mengetahui titik kemacetan ternyata disebabkan oleh angkot yang ngetem tepat berada di tengah jalan. Parahnya tidak ada satu petugas kepolisian lalulintas yang berjaga di jembatan tol Bekasi Timur tersebut.

"Saya pikir karena jam sibuk banyak kendaraan jadinya macet arah tol timur. Tapi ternyata bukan itu penyebabnya, macet panjang gara-gara angkot pada ngetem di tengah. Polisi juga gak ada yang jaga. Saya juga pernah komplain di media sosial (medsos) agar dibaca orang banyak. Tapi kayanya gak ngaruh juga, terkesan cuek polisinya," ungkap Dian, Jumat (18/3).

Pemkot Bekasi sebenarnya berharap jembatan tol Bekasi Timur itu dapat mengurai kemacetan lalu lintas. Anggarannya tak main-main, Rp 28 miliar yang berasal dari bantuan Provinsi Jawa Barat. Lahan yang dipergunakan dalam pelebaran badan jembatan mencapai 8 meter dengan panjang sekitar 200 meter.

Dian melanjutkan seharusnya pihak kepolisian mampu menindak tegas para supir Angkot yang seenaknya menunggu penumpang di tengah jalan. Sebab perilaku para sopir seperti itu sudah mengganggu penguna jalan lainnya dan mensia-siakan anggaran besar yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan jembatan tol Bekasi Timur. 

"Sayang anggaran miliaran cuma dipakai buat ngetem angkot. Masa polisi kalah sama sopir angkot," ujar pria berkaca mata ini.

Pantauan Radar Bekasi jembatan tol Bekasi Timur ini seharusnya dapat membantu mengurai kemacetan yang berasal dari arah Bulakkapal dan Jalan Jatimulya-Pengasinan. Dan menjadi jawaban atas bully yang dilakukan para netizen beberapa waktu lalu karena seringnya terjadi kemacetan di wilayah Kota Bekasi. (dat/dil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News