“Misalnya Ada Penembakan di Gunung, Kita Sulit Akses”, Cerita Pembatasan Internet di Papua

“Misalnya Ada Penembakan di Gunung, Kita Sulit Akses”, Cerita Pembatasan Internet di Papua
“Misalnya Ada Penembakan di Gunung, Kita Sulit Akses”, Cerita Pembatasan Internet di Papua

Menurut penuturan Pendeta Matheus Adadikam dari Elsham Papua yang tinggal di Jayapura, akses internet di wilayahnya hanya bekerja dengan jaringan wi-fi.

"Jadi dari pantauan kami yang sudah diaktifkan yaitu wi-fi atau Indihome sedangkan pengunaan data seluler masih belum bisa mengakses internet."

"Artinya selama saya di kantor saya bisa mengakses internet ketika keluar dari lingkungan kantor, saya tidak bisa lagi mengakses internet," katanya kepada ABC.

“Misalnya Ada Penembakan di Gunung, Kita Sulit Akses”, Cerita Pembatasan Internet di Papua Photo: Menkopolhukam RI, Wiranto, dalam konferensi pers terkait kondisi Papua (5/9/2019). (kompas.tv)

Dinilai sudah kondusif

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Indonesia, Wiranto, mengatakan pencabutan blokir internet dilakukan karena kondisi di dua provinsi paling timur Indonesia itu sudah kondusif.

"Saya sudah berjanji tanggal 5 akan kita pertimbangkan, kalau kondusif maka internet pembatasannya dicabut."

"Tadi saya sudah mendapat laporan dari Kapolri (Kepala Kepolisian Republik Indonesia), dari BIN (Badan Intelijen Negara), dari aparat keamanan di depan sana, keadaan memang sudah cukup kondusif.

"Maka pembatasan internet seperti janji saya kemarin, tanggal 5 ini dicabut," kata Wiranto dalam konferensi pers di Jakarta (5/9/2019).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News