Misbakhun Tuding SBY Dalang Century, Jubir Demokrat Meradang

Misbakhun Tuding SBY Dalang Century, Jubir Demokrat Meradang
M Misbakhun. Foto: Dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Upaya politikus Partai Golkar M Misbakhun mendesak penuntasan kasus dugaan korupsi dana talangan Bank Century bikin Partai Demokrat meradang. Bagaimana tidak, sang ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono dituding Misbakhun sebagai dalang skandal dari korupsi triliunan rupiah itu.

Menurut juru bicara Partai Demokrat Didi Irawadi, Misbakhun sebenarnya tidak layak berbicara mengenai kasus tersebut. Pasalnya, bekas kader PKS itu merupakan bagian dari masalah yang menyebabkan Bank Century ambruk.

"Anda tahu Misbakhun itu siapa? Century aja anda bisa liat dia bagian dari yang bermasalah, kok bisa jadi isnisaitor. Kasus LC fiktif jawabannya siapa Misbakhun itu," kata Didi kepada wartawan usai jadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Kabinet Ribet Ekonomi Mampet" di Cikini, Sabtu (22/8).

Didi mengatakan, meski Misbakhun sudah divonis tidak bersalah oleh pengadilan dalam kasus itu, tapi perusahan miliknya, PT Selalang Prima Internasional (SPI) tetap terbukti melakukan pemalsuan surat. Karenanya, dia menganggap Misbakhun sebagai bagian tak terpisahkan dari skandal Century.

"Orang bermasalah lempar masalah. Kalau yang bicara integritasnya gak diragukan, tokoh yang bener seperti Buya Maarif kami hormat," ujar putra mantan Menkumham Amir Syamsudin itu.

Karena itu, lanjut Didi, Demokrat sebenarnya tidak menganggap serius ocehan Misbakhun. Untuk saat ini partainya juga belum punya rencana melaporkan anggota Komisi XI DPR itu ke polisi.

"Kita lihat saja. Biar Misbakhun selesaikan masalah dulu, dia aja bermaslah, katanya ada yang ngajuin PK (kasus LC fiktif). Kita gak perlu lah  buang energi yang tidak perlu," pungkasnya. (dil/jpnn)

JAKARTA - Upaya politikus Partai Golkar M Misbakhun mendesak penuntasan kasus dugaan korupsi dana talangan Bank Century bikin Partai Demokrat meradang.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News