Misteri Keberadaan Intan Sebesar Telur Merpati untuk Bung Karno

Misteri Keberadaan Intan Sebesar Telur Merpati untuk Bung Karno
H Salman, salah seorang saksi hidup, yang menemukan Intan Trisakti di tahun 1965. Dia bercerita kepada Radar Banjarmasin Minggu (7/5), saat ditemui dirumahnya di Keraton Martapura Kabupaten Banjar. Foto: ZEPY ALAYUBI/RADAR BANJARMASIN

Jika mengenang lagi, dia mengatakan imbalan itu masih jauh dari harga intan yang diprediksi saat itu capai Rp10 Triliun. Tapi, pemerintah menurutnya kala itu mengatakan bahwa itu hanya uang panjar.

Nantinya pemerintah akan membayarkan sisa harga Intan Trisakti setelah adanya nilai harga yang ditentukan. Setelah Pemerintah RI mendapat keterangan dari para ahli dalam dan luar negeri.

"Kami diberangkatkan haji oleh Pemerintah. Tidak lama berselang pecah kejadian G30S PKI, dan perpindahan kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto," ungkapnya.

Dia mengaku setelah beberapa waktu gejolak di dalam negeri terkait G30S PKI dan perpindahan kekuasaan itulah terjadi Inflasi. Uang harus dipotong (saneering). Uang Rp 10 ribu jadi Rp1.000, dan seterusnya. Sehingga uang pembagian dari pembayaran panjar Intan Trisakri, menurun nilainya. Dus, tidak banyak mengubah kehidupan ekonomi mereka.

"Setelah dapat uang itu saya sempat jadikan modal berdagang baju, tapi tidak terlalu ramai. Lalu saya bekerja di Pabrik Kayu di Kalteng sampai punya istri dan anak. Sempat juga kembali bekerja di tambang Galuh cempaka, dan beberapa tahun lalu berjualan di lapak Pasar Ulin Raya," ungkapnya.

Tapi setelah sang istri menderita stroke di awal tahun 2017 lalu, dirinya kini hanya di rumah merawat sang istri. Nasib buruk bahkan membayanginya.

Sebelumnya dirinya juga sempat diamankan pihak Kepolisian saat menambang emas bersama temannya di Pamaton Kabupaten Banjar.

"Saya sempat ditahan di kantor polisi. Kata polisi di sana kami salah, karena menambang di areal hutan lindung. Saya namanya orang kampung, tidak mengetahui hal itu. Saya berkata jujur saja, dan akhirnya keesokan harinya saya dibolehkan pulang," ungkapnya.

Salah seorang penemu Intan Trisakti sebesar 166,75 karat, H Salman Junaid, menganggap sekarang saatnya yang tepat menagih janji pemerintah. Dia dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News