Misteri Keberadaan Intan Sebesar Telur Merpati untuk Bung Karno

Misteri Keberadaan Intan Sebesar Telur Merpati untuk Bung Karno
H Salman, salah seorang saksi hidup, yang menemukan Intan Trisakti di tahun 1965. Dia bercerita kepada Radar Banjarmasin Minggu (7/5), saat ditemui dirumahnya di Keraton Martapura Kabupaten Banjar. Foto: ZEPY ALAYUBI/RADAR BANJARMASIN

Dia mengatakan tetap teringat dengan intan yang menjadi hak para penambang itu.

"Kami sudah berjuang berpuluh- puluh tahun untuk menanyakan hak kami ini. Dari Kepala lubang tambang kami, H Matsan masih hidup, sampai saat ini. Dari zaman Presiden Soekarno, Soeharto, SBY, sampai Presiden Jokowi belum ada kejelasan," ungkap kakek 8 cucu ini.

Akhirnya diawal tahun 2017, pihaknya membawa masalah ini ke ranah hukum, dengan gugatan perdata ke Pemerintah RI melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Sampai saat ini kami tidak pernah tahu lagi dengan keberadaan Intan Trisakti ini, seolah- olah hilang begitu saja. Kami berharap di sidang nanti dimenangkan, dan paling tidak janji pemerintah, terkait sisa pembayaran bisa sampai kepada kami," ungkapnya.

Dia menyebut, penemu Intan Trisakti yang masih hidup antara lain H Hamsi yang kini tinggal di Keramat Baru Martapura, dan H Mukri yang tinggal di Bentok Bati-Bati Tanah Laut.

Dia mengatakan tidak mudah menemukan intan yang saat itu diklaim terbesar di dunia. Dirinya beserta 25 orang lainnya harus keluar masuk ke lubang, dan terowongan yang dalamnya sekitar 20 meter, yang minim oksigen berbulan-bulan. Belum lagi bahaya yang menghantui mereka setiap harinya.

Beruntung selama 6 bulan sampai penemuan Intan Trisakti, tidak ada kejadian yang merengut jiwa penambang. (zay/by/ran)

Salah seorang penemu Intan Trisakti sebesar 166,75 karat, H Salman Junaid, menganggap sekarang saatnya yang tepat menagih janji pemerintah. Dia dan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News